Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Golkar Setya Novanto membacakan pidato pengunduran dirinya sebagai Ketua DPR di hadapan sidang paripurna di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Ini merupakan rapat paripurna terakhir sebelum anggota Dewan memasuki masa reses.
Setya membacakan kalimat demi kalimat pidatonya di podium dekat meja pimpinan. Namun saat hendak menutup pidatonya, suara Wakil Ketua Umum Golkar Munas Bali itu makin berat dan bergetar.
“Mudah-mudahan ini hanya terjadi pada saya. Sekali lagi, apa yang saya lakukan akan saya pertanggungjawabkan kepada seluruh rakyat Indonesia, seluruh anggota Dewan, dan Allah Tuhan Yang Maha Esa,” kata Setya sembari terisak di ruang rapat paripurna Gedung Nusantara II DPR, Jumat (18/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut pidato lengkap Setya Novanto di hadapan sidang paripurna DPR:
Pimpinan dan anggota yang saya hormati, melalui kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan bahwa saya telah mengajukan surat pernyataan pengunduran diri kepada pimpinan DPR dengan tembusan kepada pimpinan Mahkamah Kehormatan Dewan. Surat itu telah dibacakan MKD dalam sidang MKD 16 Desember 2015.
Pilihan saya ini adalah bentuk penghormatan kepada seluruh rakyat Indonesia.Selama saya mengemban tugas sebagai Ketua DPR RI, tentu banyak dinamika yang kita rasakan bersama. Dinamika yang perlu disikapi dengan arif dan bijaksana, sikap yang harus menjadi landasan bentuk kecintaan pada tanah air, kepentingan bangsa, serta memegang harkat martabat kelembagaan DPR.Atas itulah saya mengundurkan diri dan memohon maaf. Semoga bangsa ini dapat menyongsong masa depan yang lebih baik.Kami telah mencanangkan pondasi parlemen modern agar parlemen lebih dekat dengan rakyatnya sebagai penguatan representasi DPR yang dipilih rakyat. Juga untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan fungsi Dewan. Terima kasih atas kerja sama dan dukungan selama ini. Saya berharap Ketua DPR yang akan datang dapat menjalin hubungan dan kerja sama yang baik dengan lembaga negara lainnya.Saya berusaha dengan baik, walaupun belum sempurna untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara.Terima kasih kepada rekan-rekan anggota Dewan, pimpinan DPR yang telah bersama satu tahun ini. Saya akan tetap di sini untuk menjalankan tugas kedewanan saya, untuk terus berjuang.Mudah-mudahan ini hanya terjadi kepada saya, tidak pada anggota lain. Apa yang saya lakukan akan saya pertanggungjawabkan kepada seluruh rakyat Indonesia dan Allah SWT.Setya Novanto, meski kini mundur dari Ketua DPR, akan tetap memiliki posisi penting di parlemen. Partai Golkar menunjuknya menjadi Ketua Fraksi Golkar, sementara Ade Komarudin selaku Ketua Fraksi Golkar yang sebelumnya, kini diusulkan menjadi Ketua DPR. Ade dan Setya bertukar posisi.
Setya Novanto mundur tepat sebelum MKD menjatuhkan sanksi baginya. Dia diduga melanggar kode etik dengan meminta saham PT Freeport Indonesia. Setya disebut mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sebagai kompensasi atas niatnya memuluskan perpanjangan kontrak Freeport di Indonesia.
Kasus tersebut mencuat setelah Setya dilaporkan ke MKD oleh Menteri ESDM Sudirman Said yang mendapat laporan langsung dari Maroef Sjamsoeddin. Maroef diam-diam merekam percakapan antara dia, Setya, dan pengusaha Riza Chalid, ketika tengan membicarakan Freeport di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, pada bulan Juni.
(agk)