Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi baru Agus Raharjo mengatakan sudah menjadi resiko jabatan terjadinya dua kasus kriminalisasi terhadap pimpinan lembaga antirasuah terdahulu. Menurutnya, ini merupakan resiko dari jabatan.
“Jadi mestinya tidak perlu ketakutan kan,” kata Agus sesuai mengucapkan sumpah dalam pelantikan lima pimpinan KPK di Istana Negara, Senin (21/12).
Agus dan empat pimpinan KPK jilid IV resmi menyandang status baru sebagai komisioner KPK. Kelimanya baru saja mengikuti upacara sumpah jabatan di depan Presiden Jokowi dan pejabat tinggi negara. Bekas Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini mengaku baru akan membeberkan perihal komitmen pihaknya sebagai pimpinan lembaga antirasuah saat menggelar jumpa pers.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jangan sekarang,” katanya mengomentari pertanyaan komitmen awal membangun kepercayaan masyarakat terhadap KPK.
Ia berpendapat akan melihat kasus terlebih dahulu mengomentari pertanyaan ihwal komitmennya terhadap kasus-kasus besar. Ia merupakan orang pertama yang terpilih sebagai pimpinan KPK dari luar lembaga. Ia juga menjadi orang pertama yang datang dari latar belakang pendidikan hukum dan lembaga hukum. “Saya orang luar. Anda tanya begitu kan belum tahu,” kata dia.
Ia memberi jaminan akan berkonsolidasi dengan seluruh pihak yang berkepentingan di KPK. Ini bakal dilakukannya dalam hal penyesuaian maupun konsolidasi dalam waktu antara sepekan hingga dua pekan ke depan. Ia berjanji akan memperbaiki sinergi atau kerjasama dengan lembaga lain. “Akan ditingkatkan,” katanya.
Agus mengaku belum tahu kasus mana yang pertama kali bakal menjadi pekerjaan pertamanya di KPK.
Agus terpilih sebagai pimpinan KPK setelah mengumpulkan 53 suara. Ia berhasil mengalahkan komisioner-komisioner lembaga antirasuah lainnya seperti Basaria Pandjaitan (51 suara), Alexander Marwata (46), Laode Muhammad Syarif dan Saut Situmorang yang sama-sama mendapat 37 suara.
(bag)