Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Banten Rano Karno mengaku telah menerima informasi adanya indikasi kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayahnya. Karenanya, pengamanan jelang natal dan pergantian tahun akan dilakukan sesuai imbauan musyawarah pimpinan daerah.
"Sudah diberitahu termasuk bandara dan segala macamnya," ujar Rano Karno di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (22/12).
Karenanya, dia meyakini perayaan natal dan pergantian tahun di Banten nantinya akan berjalan aman. Namun, dia enggan mengungkapkan lebih lanjut soal informasi kelompok teror yang diterimanya tersebut.
"Namanya pekerja intel, masa kami kasih tahu," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Banten mendeteksi keberadaan setidaknya 24 orang yang terindikasi berhubungan kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kepala Polda Banten Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya telah mengambil langkah untuk mengantisipasi hal tersebut.
Sebanyak 1.500 personel dikerahkan dengan pola preventif untuk pengamanan hari raya Natal dan tahun baru. Beberapa titik yang diberikan perhatian khusus adalah Serang, Lebak, Anyer, Carita dan Tanjung Lesung.
Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti dan Kepala Badan Intelijen Nasional Sutiyoso mengungkapkan Indonesia berada dalam kondisi Siaga I. Kondisi ini ditetapkan setelah melihat adanya berbagai ancaman terorisme pada akhir tahun ini.
Badrodin mengatakan, pada bulan lalu Polri telah mendapatkan informasi terkait rencana terorisme di Jakarta dan Jawa Tengah pada Desember ini. Dia mengatakan informasi ini juga diperkuat oleh Australian Federal Police (AFP) dan intelijen Singapura.
(meg)