Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Purwanta menyatakan SM (18), joki 3 in 1 yang beroperasi di kawasan Senayan City telah mambuat laporan palsu ketika mengaku telah diperkosa oleh dua Warga Negara Asing (WNA).
"Saat dilakukan pemeriksaan awal oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak, korban SM mengadukan pengakuan perkosaan terhadap dirinya. Namun saat orangtuanya, AS, dipanggil untuk dampingi, pengakuan SM berubah," ujar Purwanta kepada media, Selasa (22/12).
Purwanta menuturkan bahwa hubungan badan yang terjadi antara SM dan dua pria WNA dilakukan atas dasar suka sama suka. Sehingga, pengakuan semula yang menyatakan adanya perkosaan menjadi terbantahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian tersebut adalah suka sama suka bukan karena dipaksa atau diperkosa," ujar Purwanta.
Sementara itu, Purwanta mengatakan SM dan orang tuanya telah membuat laporan baru di polisi untuk mengklarifikasi tidak adanya tindak pidana perkosaan sebagaimana laporan awal yang diterima polisi semalam.
Sebelumnya, SM mengaku diperkosa oleh dua WNA di area parkir lantai dasari pusat perbelanjaan, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (21/12) malam. Pelaku menggunakan modus menggunakan jasa joki perempuan berinsial SM ini.
Menurut Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisarin Purwanta, kejadian berawal kemarin sore saat SM menjajakan jasa joki di kawasan Senayan City.
(bag)