Jakarta, CNN Indonesia -- PT Transjakarta bekerjasama dengan Kopaja meresmikan 320 bus intergasi yang akan menjadi feeder atau bus pengumpan bagi bus-bus Transjakarta. Peresmian tersebut semakin menyudutkan posisi bus Metromini yang hingga kini tak jua bergabung dengan operator bus buatan Pemprov DKI tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pun tak mau ketinggalan untuk menyindir keengganan Metromini bergabung dengan PT Transjakarta. Menurut Djarot Metromini sengaja ditinggalkan karena tak kunjung siap untuk bergabung.
"Kalau ada yang bertanya apakah Metromini diajak untuk bergabung jawabannya adalah mereka diajak tapi belum berkenan," kata Djarot saat memberikan sambutan di peresmian bus feeder Transjakarta di Parkir Timur Senayan, Selasa (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot menjelaskan belum berkenannya Metromini bergabung dengan PT Transjakarta tak bisa ditoleransi. Maka dari itu Pemprov DKI dan PT Transjakarta tak bisa menunggu Metromini untuk meluncurkan bus-bus baru.
"Kami tak bisa menunggu maka kami tinggalkan," katanya.
Meski telah bergabung dengan PT Transjakarta, bukan berarti nasib Kopaja akan berbeda dengan Metromini. Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan dan Transportasi memastikan bakal tetap melakukan penindakan bagi bus-bus yang melanggar aturan.
"Itu harus tetap diikuti dengan tindakan tegas terhadap moda transportasi yang ada, Kopaja dan Transjakarta juga termasuk" ujar Djarot.
Adapun 320 bus angkutan umum pengumpan yang diresmikan hari ini akan bertugas 'memberi makan' bus-bus Transjakarta. Bus yang dinamakan Transjakarta Feeder tersebut akan 'mengaspal' di jalur-jalur yang tidak bisa dilalui oleh bus Transjakarta.
Direktur Utama PT Transjakarta ANS Kosasih menjelaskan bus-bus tersebut akan bertarif sama dengan Transjakarta, yaitu Rp 3500 per penumpang. Tarif tersebut akan sama di manapun penumpang naik.
(meg)