Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah halte bus hingga 2.000 halte mulai tahun depan. Penambahan jumlah halte ini untuk mengimbangi terus bertambahnya armada bus kota baru yang terintegrasi dengan bus Transjakarta.
Terakhir sebanyak 320 bus pengumpan (
feeder) diluncurkan hasil kerja sama antara Koprasi Angkutan Jakarta (Kopaja) dan PT Transjakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, lelang pembangunan halte itu juga akan dibuka bagi perusahaan iklan.
"Mungkin nanti dalam satu kali lelang pada perusahaan iklan, ada 1.000 hingga 2.000 lokasi," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan iklan yang berminat untuk membangun halte bisa membuat sebuah konsorsium yang akan bersama-sama membangun halte tersebut.
Ahok ingin halte yang terbangun nanti seperti halte bus modern seperi di Singapura. Selain bentuknya yang modern, halte juga memuat informasi lengkap soal rute dan jadwal operasional bus.
"Nanti juga akan ada petunjuk waktu kapan bus-bus akan datang, itu akan dibangun seperti itu semua," ujarnya.
Dengan adanya halte itu, penumpang tak bisa sembarangan tempat memberhentikan atau turun dari bus kota.
Sementara itu Direktur Utama PT Transjakarta ANS Kosasih mengatakan, bus pengumpan yang sudah diluncrukan akan bertarif sama dengan Transjakarta, yaitu Rp3.500 per penumpang. Tarif tersebut akan sama di manapun penumpang naik.
Khusus untuk rute yang akan dilalui, Kosasih menjelaskan belum ada penetapan resmi terkait hal tersebut. Alasannya adalah karena penentuan rute harus dibicarakan lebih lanjut dan difinalisasi dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.
Namun begitu, Kosasih mengatakan pihaknya telah menawarkan lima rute yang nantinya akan dilalui oleh bus-bus tersebut. Rute yang ditawarkan itu adalah Monas - Pantai Indah Kapuk, Ragunan - Monas, Ragunan - Dukuh Atas, Lebak Bulus - Senen, dan Blok M - Manggarai.
(sur)