Tol Jakarta-Cikampek Lumpuh Total, Pengguna Jalan Frustasi

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Kamis, 24 Des 2015 14:12 WIB
Kondisi jalan tol Jakarta-Cikampek lumpuh total. Kendaraan yang melewati tol tersebut hanya bergerak sejauh 5 kilometer per jam.
Ribuan kendaraan yang mengarah cawang dan tol cikampek terjebat macet saat melintasi jalan utama dan tol dalam kota di Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (24/12). (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kondisi jalan tol dalam kota menuju arah Cikampek lumpuh total. Mobil atau kendaraan yang melewati tol Jakarta-Cikampek hanya bergerak sejauh 5 kilometer per jam.

Indra (43), asal Tangerang, mengatakan kemacetan sudah terjadi  sejak ia memasuki tol Karang Tengah-Kebon Jeruk pada Rabu malam (23/12). Di sana, kendaraan berjalan 20 km per jam.

"Waktu masuk Gerbang Tol Karang Tengah sudah macet parah. Karena penuh, akhirnya saya dan keluarga memutuskan untuk keluar lewat perumahan Bumi Serpong Damai (BSD)," kata Indra kepada CNN Indonesia, Kamis (24/12).
Dari perumahan BSD, Indra masuk kembali ke tol Lingkar Luar Jakarta, yakni di Pondok Indah. Namun, kemacetan kembali terjadi di tol Lingkar Luar Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, jelang Pondok Indah itulah macet total terjadi. Merambat terus dan kecepatan hanya 10 km/ jam lalu berhenti lama hingga 3 menit-an," kata Indra menjelaskan.

Mulai frustasi dengan kemacetan yang ada, Indra mengatakan mobilpun keluar di pintu tol Pasar Minggu. Dari situ, ia bergerak menuju arah Pancoran. Kondisi jalan di luar tol, kata dia, justru lancar.

Namun, ketika ia masuk kembali ke tol dalam kota di Gatot Subroto, mobil pun kembali berhenti total. Indra mengatakan akibat panjangnya antrian, petugas Jasa Marga memutuskan untuk menggratiskan beberapa pintu tol agar memperpendek antrian mobil.

"Jadi, semuanya gratis mau masuk tol enggak bayar. Katanya biar enggak macet," kata Indra.
Indra mengatakan sejak masuk tol dalam kota tersebut, kendaraan bergerak hanya 5 kilometer per jam. Hal itu membuat anggota keluarganya frustasi.

Selain kondisi kemacetan yang parah, sistem buka tutup tempat pemberhentian atau rest area juga membuat para pengguna jalan putus asa. Makanan dan minuman yang dijual di tempat pemberhentian pun, ujarnya, banyak yang habis.

"Tidak bisa istirahat, tidak bisa buang air. Makanya, banyak yang berhenti di bahu jalan untuk tidur atau buang air besar,"ujarnya.

Indra pun berharap agar polisi bisa memberikan solusi atas kemacetan tersebut, terutama dalam hal informasi jalur alternatif menuju luar kota.

"Saya mau mudik ke Yogyakarta tapi kondisi begini, sudah lebih dari 12 jam masih saja di Bekasi, sampai kapan mau sampai Yogya," ujarnya kesal.

Selain menggunakan mobil, banyak pula warga yang menggunakan kereta api. Menurut keterangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) puncak keberangkatan kereta api dari Stasiun Pasar Senen terjadi hari ini, Kamis (24/12). Diperkirakan jumlah penumpang hari ini akan kembali menembus di atas 20 ribu penumpang.

Kepala Hubungan Masyarakat Daerah Operasional (Daop) I PT KAI, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan kalau relasi yang banyak diminati adalah daerah tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia mengatakan kalau relasi tersebut ramai digunakan karena kereta-kereta uang digunakan berjenis kereta subsidi (Public Service Obligation).

"Memang setiap libur Natal dan Tahun Baru kami mengalami peningkatan penumpang. Tapi kali ini sepertinya lebih banyak karena ada libur berdekatan, dari Maulid Nabi Muhammad, Natal, dan juga libur akhir pekan," terang Bambang di Jakarta, Kamis (24/12).

Berdasarkan data yang dimilikinya, keberangkatan kereta api dari Stasiun Senen sebanyak 80.459 orang sejak tanggal 20 Desember kemarin. Kepadatan sudah terjadi sejak hari Rabu (23/12) kemarin, di mana penumpang tercatat sebanyak 21.459 orang.

Ia juga mengatakan kalau tiket kereta untuk tujuh relasi berbeda telah ludes terjual hingga tanggal 5 Januari 2016 mendatang. Kereta-kereta tersebut adalah Kereta Api (KA) Matarmaja, KA Progo, KA Kutojaya Utara, KA Tawang Jaya, KA Brantas, KA Kertajaya, dan KA Bengawan.

"Alasan tiket tersebut ludes tentu saja karena harganya yang murah dan jarak yang jauh. Itu kan tipe-tipe kereta yang mendapat alokasi PSO," tuturnya. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER