Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan ada tujuh senjata dari kantor Kepolisian Sektor Sinak, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, yang dirampas oleh kelompok tak dikenal yang melakukan penyerangan tadi malam.
Tujuh senjata tersebut, diungkapkan Badrodin, terdiri dari dua senapan AK-47, dua senapan SS-1, tiga senapan angin jenis Mauser dan satu peti peluru. "Dalam kejadian itu, tiga orang meninggal dan dua orang selamat yakni Briptu Suma dan Bripda Ilham dengan kondisi terkena tembak di bagian tangan," ujar Badrodin, Senin (28/12). (Simak Fokus:
SIAPA TEMBAK POLISI PAPUA?)
Sedangkan ketiga personel kepolisian yang tewas dalam penyerangan kali ini adalah Briptu Ridho, Bripda Arman dan Bripda Ilham. "Sementara untuk sekarang, jenazah berada di Koramil di urus oleh anggota Batalyon Infanteri 751 dan Koramil," kata Badrodin.
Mengenai tujuh senjata yang dirampas oleh kelompok tak dikenal tersebut, diketahui empat di antaranya merupakan jenis senapan serbu. Jenis AK-47 (Avtomat Kashnikov 1947) dan senjata SS1 buat Pindad merupakan senjata api otomatis dengan amunisi kaliber menengah yang kerap digunakan dalam baku tembak jarak pendek, yakni kurang dari 300 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(meg)