Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi agama dan sosial sangat menyesalkan terompet berbahan sampul Al-Quran yang beredar luas di masyarakat. Hal tersebut dapat memancing kemarahan umat Islam sehingga bisa menciptakan situasi yang tidak kondusif.
“Ini umat Islam sengaja dipancing terus untuk melakukan tindakan anarkisme. Di desain seperti itu, dihasut,” kata anggota Komisi VIII DPR Raden Muhammad Syafi'i kepada CNN Indonesia.com, Selasa (29/12).
Syafi'i melihat ada perlakuan diskriminatif yang dialami umat Islam dan diminta untuk tidak mudah terpancing karena dapat merugikan umat Islam itu sendiri. “Jika kemudian umat Islam bereaksi barulah berita di-
blow up bahwa umat Islam ‘pemarah’,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Syafi'i sebentar lagi kemungkinan ada imbauan agar umat Islam tetap tenang. “Dan kemudian bila pelakunya tertangkap maka pelakunya ‘sesuai skenario’ pasti sudah didesain untuk minta maaf karena dianggap tidak tahu, tidak sengaja, dan lain-lain,” tuturnya.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan kasus “rekayasa” penghasutan seperti itu tidak pernah akan berhenti seperti yang sudah-sudah. Syafi’i mencontohkan kasus sajadah yang dibuat keset kaki di toilet dan sandal bertuliskan ayat suci Al Quran. “Sekarang terompet dan nanti ada yang lain lagi,” ucap dia.
Syafi'i meminta pemerintah dan aparat kepolisian menjaga keutuhan bangsa Indonesia dari munculnya kasus-kasus yang menghasut umat Islam.
Alfamart menyatakan telah menarik seluruh terompet berbahan sampul Al-Quran dari toko mereka. Ribuan terompet itu meresahkan masyarakat dan sebelumnya telah disita sebagian oleh polisi.
“Saat ini tidak ada lagi produk tersebut di toko kami,” kata Corporate Communication GM PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Nur Rachman, dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia, Selasa (29/12).
Alfamart pun berjanji akan lebih berhati-hati memilih pasokan produk.
Ribuan terompet berbahan sampul Al-Quran beredar di Jakarta, seperti di kawasan Glodok, Jakarta Barat. (Baca:
Ribuan Terompet dengan Ayat Al-Quran Beredar di Jakarta)
Selain itu produk serupa juga beredar di berbagai kota di Jawa Tengah, seperti Kendal, Semarang, dan Wonogiri.
(obs)