Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait beredarnya terompet berbahan sampul Al-Quran. Terompet tersebut dinilai telah meresahkan masyarakat, khususnya umat Islam.
"Itu sedang penyelidikan, panjang itu ceritanya. Itu dari sana (Kendal), kemudian Wonogiri, Solo, ke Kudus sehingga masih penyelidikan," kata Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/12).
Badrodin menambahkan, sampai saat ini pihak kepolisian belum bisa memastikan motif pembuatan terompet berbahan sampul Al-Quran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ribuan terompet tersebut tersebar di gerai-gerai minimarket Alfamart di Jawa Tengah. Alat tiup yang dibuat untuk menyambut perayaan Tahun Baru 2016 itu telah meresahkan warga karena dinilai menyinggung umat Islam.
Terompet tersebut diproduksi oleh CV Ashfri. Pihaknya telah meminta maaf kepada masyarakat atas kecerobohan yang dilakukan.
"Kami minta maaf kepada seluruh masyarakat. Kami akui ceroboh dalam pengawasan di bagian produksi. Kami siap bertanggung jawab,” kata pemilik CV Ashfri, Al Ashfriana.
Selain produsen, Alfamart juga meminta maaf karena telah menjual terompet tersebut. Pihaknya akan menarik seluruh terompet tersebut.
"Kami tak menduga terompet yang kami pesan seperti itu. Kami hanya pesan terompet dengan harga terjangkau yang bisa berbunyi,” kata General Manager Corporate Communication PT Sumber Alfaria Trijaya, Nur Rahman.
Peredaran terompet berbahan sampul Al-Quran dilaporkan ke pihak kepolisian oleh seorang warga yang juga merupakan tokoh agama di Kendal, Jawa Tengah. Dia pertama kali melihat terompet berbahan bertuliskan kaligrafi Arab dengan lafaz kitab suci umat Islam itu di sebuah minimarket pada Minggu (27/12).
(obs)