Polisi Borong Terompet untuk Cek Bagian Dalam

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Rabu, 30 Des 2015 18:20 WIB
Pihak kepolisian harus membeli terompet tersebut agar tidak merugikan pedagang. Para pedagang yang terompetnya diborong senang.
Petugas memeriksa lapak penjual terompet bertuliskan ayat Al-Quran di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Selasa, 29 Desember 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Temanggung, CNN Indonesia -- Razia terompet-terompet dilancarkan jajaran Polda Jawa Tengah. Tim Kepolisian Resor Temanggung, Rabu (30/12), memborong terompet milik beberapa pedagang yang berjualan di sekitar Pasar Kliwon Temanggung, dalam razia dugaan terompet berbahan baku sampul Al-Quran.

Kasubag Humas Polres Temanggung, AKP Henny Widianti mengatakan pihaknya harus membeli terompet tersebut agar tidak merugikan pedagang. "Karena harus dicek bagian dalam untuk memastikan tidak berbahan baku sampul Al-Quran dengan cara menyobek bagian luarnya," kata Henny seperti dilansir Antara.

Henny mengatakan, setelah dipastikan terompet tersebut tidak menggunakan bahan baku dari sampul Al-Quran, terompet tersebut dibagikan kepada masyarakat yang kebetulan sedang berbelanja di pasar. Pada razia tersebut polisi tidak menemukan terompet berbahan baku sampul Al-Quran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia hingga saat ini di Temanggung bersih dari terompet berbahan baku sampul Al-Quran. Petugas kepolisian di tiap polsek telah diinstruksi untuk melakukan razia di sejumlah toko swalayan dan pedagang terompet di pinggir jalan. “Apabila kemarin ditemukan terompet berbahan baku sampul Al Quran, semuanya sudah ditarik oleh distributor,” katanya.

Polisi mengimbau para pedagang terompet agar lebih jeli memeriksa terompet yang dipasok oleh distributor. Apabila ditemukan tanda-tanda tulisan arab, pedagang diharapkan segera melapor ke polisi.

Seorang pedagang terompet Lukman (16), warga Jampiroso, Temanggung, mengaku senang karena barang dagangannya diborong. Satu buah terompet dijual Rp5.000 dan polisi membawa 20 buah terompet.

“Saya juga memeriksa dan memastikan terompet yang saya jual tidak berbahan sampul Al Quran, maka saya berani menjual," ujar Lukman.

Sementara itu, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah, Ikhwanudin dalam keterangan tertulisnya menyebutkan bahwa merebaknya berbagai kasus yang berbau penodaan simbol-simbol agama sungguh memprihatinkan dan perlu diwaspadai.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER