Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir melanda Jombang dan Mojokerto di Jawa Timur pada dua hari pertama tahun ini, serta Kabupaten Bandung di Jawa Barat. Akibatnya, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sebanyak 66 orang warga mengungsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan terdapat lima desa pada tiga kecamatan di Jombang yang diterjang banjir. Kelimanya adalah Desa Perak di Kecamatan Perak; Desa Jatipelem di Kecamatan Diwek; serta Desa Pulo Lor, Desa Sambong Santren dan Desa Tambakberas di Kecamatan Jombang.
"Kronologinya, hujan deras disertai angin turun di desa-desa itu sejak 31 Desember lalu," ujar Sutopo kepada CNN Indonesia, Minggu (3/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan akhirnya membuat sejumlah sungai di Jombang meluap. Akhirnya tanggul Sungai Ngotok di Desa Kedung Losari dan Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, tak kuat menahan arus air sehingga jebol sepanjang 75 meter.
Banjir pertama di tahun 2016 ini, menurut BNPB, menggenangi beberapa rumah setinggi 100 sentimeter. Sekitar 85 hektare sawah milik warga juga tak luput dari terjangan banjir.
BPBD Kabupaten Jombang menyatakan seorang warga Desa Pulogentengan bernama Winah (52) mengalami cedera karena tulang pinggulnya lepas dari engsel.
Selain Winah, sebanyak 26 warga yang terdiri dari 15 anak-anak dan 11 orang dewasa, sempat mengungsi dari rumah mereka hingga kemarin siang.
Jumat pekan lalu, Desa Banyulegi di Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto, juga dilanda banjir. Banjir terjadi pukul 06.00 WIB akibat hujan deras turun sejak malam pergantian tahun.
Banjir di desa itu berlangsung hingga pukul 12.35 WIB. "Warga kemudian bekerja bakti membersihkan rumah yang terdampak banjir. BPBD Mojokerto juga tetap memonitor debit air Kali Lamong untuk mengantisipasi peningkatan debit air," kata Sutopo.
Banjir ketiga tahun 2016 terjadi di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, kemarin.
Sungai Citarum yang meluap menyebabkan sepuluh rumah terendam air setinggi 50 sentimeter. Sebanyak 40 warga pun mengungsi ke gedung olahraga di kelurahan tersebut.
(agk)