Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR dari Fraksi Demokrat, Agus Hermanto, menilai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Yuddy Chrisnandi menambah musuh usai melakukan evaluasi kementerian dan lembaga.
“Itu tidak sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kalau bukan tugas khusus dari Presiden, ya percuma. Ini malah menambah musuh,” ujar Agus di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/1).
Menurut Agus, apa yang dilakukan Yuddy sekadar “bayang-bayang” sehingga hasil evaluasi kementeriannya atas kementerian lain tak perlu disikapi terlalu serius.
Evaluasi yang dilakukan Kementerian Yuddy mendapat cibiran sejumlah pihak karena dilakukan di tengah santernya isu perombakan kabinet. Yuddy sendiri merupakan menteri asal Partai Hanura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Yuddy menyatakan evaluasi tersebut tak terkait sama sekali dengan
reshuffle kabinet. Menurutnya, evaluasi dilakukan tiap tahun untuk mendorong perbaikan kinerja setiap kementerian dan lembaga.
Yuddy pun yakin hasil evaluasi dapat dipertanggungjawabkan karena dinilai berdasarkan berbagai variabel seperti perencanaan kementerian dan lembaga, kualitas perencanaan tersebut, hingga bagaimana keberhasilan dari tiap perencanaan.
Evaluasi turut melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Komisi Pemberantasan Korupsi, serta Badan Pusat Statistik.
Hasil evaluasi kementerian dan lembaga itu telah dirilis pertengahan Desember 2015, dan dapat diakses melalui laman resmi Kementerian PANRB di
menpan.go.id.
Berdasarkan hasil evaluasi itu, Kementerian Keuangan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapat predikat A. Sementara Kejaksaan Agung memperoleh nilai terendah dengan skor 50.02 dan predikat CC.
Hasil evaluasi Kementerian Yuddy itu ditanggapi positif oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Menurut Pram, evaluasi tersebut dapat menjadi tolak ukur kinerja kementerian dan lembaga, dan membantu niat Presiden melakukan percepatan kerja di segala bidang.
(agk)