Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hanafi Rais mengatakan pihaknya memahami apa yang menjadi keinginan Presiden Joko Widodo, selaku kepala pemerintahan Indonesia. Menurutnya, pemahaman serupa seharusnya dimiliki para menteri Kabinet Kerja sehingga pemerintahan dapat berjalan baik.
"Kami paham. Presiden mau segala rencana pembangunan berjalan lancar, tidak ada kegaduhan bertele-tele sehingga jalannya cepat," kata Hanafi Rais di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (29/12).
Dia enggan menanggapi pernyataannya tersebut sebagai sinyalemen PAN cocok berada dalam Kabinet Kerja. Belakangan ini, santer terdengar PAN akan mendapatkan setidaknya dua kursi menteri apabila reshuffle jilid dua dilakukan.
Dikabarkan, kader PAN yang akan masuk bursa Kabinet Kerja pemerintahan adalah Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan dan anggota Komisi Kependudukan dan Kesehatan DPR Asman Abnur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik Kurniawan digadang menggantikan Ignasius Jonan selaku Menteri Perhubungan. Sementara Asman digadang menggantikan Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menanggapi nama-nama yang beredar, putra pendiri PAN Amien Rais ini mengungkapkan semuanya diserahkan ke Ketua Umum Zulkifli Hasan. Mengenai pos dan waktu reshuffle, dia mengingatkan itu merupakan kewenangan Presiden Jokowi sepenuhnya.
Kritik Soliditas Para Menteri
Wakil Ketua Umum PAN yang lain Bara Hasibuan berharap para menteri di jajaran Kabinet Kerja dapat lebih solid di tahun 2016. Selain itu, para menteri juga diimbau agar dapat bekerja lebih optimal dan fokus pada substansi bidang kementeriannya.
Karenanya, hal itu harus dirubah secara menyeluruh agar kabinet dapat bekerja lebih efektif dan memenuhi target Presiden Jokowi. Namun, dia enggan mengungkapkan siapa saja menteri yang tidak solid dan tidak bekerja sesuai dengan bidangnya.
"Kami tidak memberikan penilaian spesifik. Tapi ada beberapa menteri yang kami nilai tidak bekerja substansi, hanya image," kata Bara.
Dia menegaskan partainya mempercayakan semuanya kepada Presiden Jokowi. PAN mengaku tidak mendikte presiden untuk melakukan evaluasi bahkan mereshuflfle menteri-menterinya.
Hal serupa disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno sebelumnya.
Dia hanya memastikan kadernya siap mematuhi arahan partai sekiranya nanti ada kebijakan baru menanggapi isu reshuffle. Menurutnya, akan bersifat spekulatif apabila menanggapi rumor yang berkembang.
(sur)