Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menilai evaluasi kementerian/lembaga yang dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) membuat kegaduhan baru, di awal tahun 2016,
"Ini evaluasi yang bikin kegaduhan. Jeruk makan jeruk," ujar Jazilul Fawaid saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (5/1).
Menurutnya, pengevaluasian seluruh kementerian yang dilakukan KemenPANRB tidak berada di posisi yang tepat. Sehingga, hasil evaluasi malah memicu kegaduhan baru di antara lembaga dan kementerian.
Selain itu, Jazilul meragukan hasil evaluasi yang dilakukan KemenPANRB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan evaluasi, KemenPANRB berada di peringkat enam akuntabilitas kinerja dengan nilai 77 dan berpredikat BB. Sementara, tiga kementerian yang dipegang PKB yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Desa, dan Kementerian Tenaga Kerja mendapatkan predikat CC.
"Semestinya Pak Yuddy jangan merasa dirinya lebih baik. Kenapa (penilaian KemenPANRB) tidak nomor satu sekalian? Biar narsis," kata Jazilul.
Selain itu, Sekretaris Fraksi PKB juga berpendapat penyampaian hasil evaluasi juga tidak tepat. Menurutnya, hasil evaluasi kementerian disampaikan dalam rapat terbatas Kabinet Kerja, apabila memang bertujuan mendorong perbaikan kinerja setiap kementerian dan lembaga.
Sebelumnya, hasil evaluasi kementerian/lembaga telah diserahkan pada Selasa (15/12) lalu. Saat itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyerahkan penghargaan kepada kementerian dan lembaga yang mendapatkan predikat A dan BB.
Momentum Reshuffle Menteri YuddyDengan aksi pengungkapan rapor ini, Jazilul berpendapat, Menteri Yuddy menjadi salah satu menteri yang layak direshuffle Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, evaluasi kementerian/lembaga yang diumumkan KemenPANRB memperpanjang kekeliruan yang dilakukan oleh Menteri Yuddy.
Jazilul mengingatkan soal adanya kebijakan pertama KemenPANRB yang melarang melakukan rapat secara mewah di hotel. Namun, kebijakan itu ternyata tidak berlangsung lama. Menurutnya, kebijakan itu hanya sebagai aksi narsis semata.
Kekeliruan lainnya yakni berkaitan dengan rekrutmen dan moratorium pegawai negeri sipil (PNS). Karenanya, dia berpendapat Yuddy Chrisnandi tidak layak untuk dipertahankan sebagai Menteri PANRB.
"Dari segi apapun tidak cocok. Dia bukan birokrat dan manajemen," katanya.
"Saya menyarankan agar Presiden mereshuffle Yuddy. Mana kebijakan MenPANRB yang memberikan terobosan? Kan tidak ada," ujar Jazilul.
(meg)