Radar Deteksi Ancaman, TNI Tak Bisa Bertindak

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Kamis, 07 Jan 2016 14:26 WIB
Ancaman sering terdeteksi di wilayah perbatasan, namun TNI tidak bisa berbuat banyak karena personel yang terbatas termasuk persenjataan juga pesawat tempur.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (kiri), KASAD Jenderal TNI Mulyono (kanan), KASAU Marsekal TNI Agus Supriatna (tengah) dan Wakil KASAL Laksamana Madya TNI Widodo (kedua kanan), akan melakuakn evaluasi pasukan di perbatasan untuk memastikan kemanan. (Antara Foto/Widodo S Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan akan memperkuat pasukannya di daerah perbatasan dan terdepan di seluruh wilayah Indonesia.  

Gatot miris ketika meninjau langsung ke sejumlah wilayah perbatasan beberapa waktu lalu. Di Pulau Saumlaki, salah satu pulau terluar di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, telah memiliki satuan radar.

Namun ketika radar tersebut melihat ada pesawat asing masuk di wilayah Indonesia, personel tidak bisa berbuat banyak. Satuan radar hanya mampu mendeteksi adanya ancaman, namun tidak bisa menindaklanjutinya.
"Dia hanya bisa berdoa saja, Tuhan semoga mereka (pesawat asing) segera keluar," kata Gatot usai menghadiri perayaan Natal di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (7/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, jika harus mengirim Sukhoi dari Makassar, hal itu tidak mungkin dilakukan.

Gatot lantas melakukan evaluasi usai melakukan kunjungan ke sejumlah wilayah perbatasan. Dia mengatakan, ada paradigma baru yang perlu disempurnakan di kesatuannya.

Sejak Timor Timur masih menjadi bagian dari Indonesia, maka wilayah tersebut merupakan pulau terdepan. Gatot menyebutkan, wilayah terdepan dan terluar kini ada di Pulau Lirang, Wetar, Kisar, Leti dan Alor.
"Ini yang terlupakan khususnya TNI, di tempat tersebut hanya ada dua angkatan laut, dua babinsa, maka gelar kemampuan dan kekuatan harus disempurnakan," ujar Gatot.

Kemarin, Gatot mengaku telah memimpin rapat bersama KSAD, KSAU, KSAL. Ketiga matra masih membahas dan meninjau kebutuhan dari angkatan masing-masing. Dari laporan itu, Gatot kemudian akan menindaklanjuti.

Dia juga mengatakan, ada peluang di Pulau Selaru, pulau terluar di Indonesia yang ada di laut Timor dan berbatasan dengan Australia. Di pulau tersebut terdapat bandara milik angkatan udara seluas 1500 meter. Gatot berencana akan memperpanjang luas bandara di sana.
"Ketika sudah dibuat bandara akan kami gelar (kekuatan dan kemampuan) lagi di sana. Sesegera mungkin, bukan TNI sendiri, harus dengan DPR, dan pemerintah," ujar Gatot. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER