Ahok Minta Masyarakat Lapor Klinik Mencurigakan ke Dinkes

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 08 Jan 2016 11:48 WIB
Setelah memberi instruksi kepada Dinas Kesehatan, Gubernur Ahok pun meminta masyarakat untuk aktif bertanya ataupun melapor soal keberadaan klinik mencurigakan.
Setelah memberi instruksi kepada Dinas Kesehatan, Gubernur Ahok pun meminta masyarakat untuk aktif bertanya ataupun melapor soal keberadaan klinik mencurigakan. (CNN indonesiaAdhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengimbau kepada masyarakat Ibu Kota untuk aktif bertanya ke Dinas Kesehatan DKI untuk mengetahui tentang kredibilitas klinik kesehatan yang dituju. Hal itu diungkapkan Basuki menanggapi keberadaan klinik terapi Chiropractic First yang diduga melakukan malapraktik.

"Masyarakat harus lapor jika ragu-ragu," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/1).

Ahok, sapaan Basuki, lantas membandingkan klinik-klinik yang diianggap tidak jelas dengan eksistensi praktik dukun di Indonesia. Masyarakat, disebut Ahok, sering mendatangi dukun meski tahu praktik tersebut tak berizin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Susah juga kan, dukun itu tak berizin tapi masyarakat tetap saja suka. Padahal dukun juga banyak yang malapraktik," katanya.

Menurut Ahok tidak sulit bagi masyarakat untuk mengetahui bahwa klinik yang mereka datangi cukup mencurigakan. Dia kembali mencontohkan kasus penutupan klinik Gracia di kawasan Cideng, Jakarta Pusat.

Dalam klinik tersebut, kata Ahok, orang-orang diberikan suntikan infus yang berwarna-warni oleh dokter yang berasal dari China dan diketahui tak berizin.

"Seperti itu kalian harus curiga. Kalian masuk klinik seperti itu malah tidak lapor, mungkin saat keluar kalian jadi cantik ya," ujar Ahok.

Sebelumnya Ahok memberikan instruksi pada Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Saya minta Kadis Kesehatan untuk mendatangi Polda (Metro Jaya) dan meminta jika ada klinik tak berizin agar ditutup," kata Ahok kemarin.

Menurut Ahok penutupan dilakukan lantaran mereka menbuka klinik atas dasar yang tidak jelas. Mereka semua, lanjut Ahok, membuka seenaknya dan dapat dipastikan akan ditutup.

Terkait dengan Klinik Gracia, Direktur PT Boda Medika Indonesia Sait Tetlageni menyatakan terdapat pengambilalihan saham klinik tersebut pada Agustus 2016. Kini tempat pengobatan itu sudah dimiliki perusahaan itu dengan pemilik yang baru.

Dia menuturkan pihaknya melakukan pergantian semua staf kesehatan, baik dari perawat hingga dokter. "Kami sudah beroperasi setelah pergantian pemilik baru. Dokter kami ganti semua," kata Sait dalam keterangan resminya kepada CNNIndonesia.com, yang dikutip Sabtu (1/4).

Oleh karena itu, sambungnya, dia meminta masyarakat tak lagi khawatir untuk berobat di klinik tersebut. Kini, papar Sait, seluruh tenaga medis itu berasal dari Indonesia.

Pendirian klinik dengan tenaga asing menjadi sorotan publik setelah tewasnya Allya Siska Nadya (33) akibat dugaan malapraktik Klinik Chiropractic First PIM 1.

Allya, yang merupakan putri mantan Wakil Direktur Komunikasi Perusahaan Listrik Negara, tewas di RS Pondok Indah pada hari Kamis (5/8) tahun lalu. Sebelum tewas ia melakukan terapi di Chiropractic First karena merasa sakit pada bagian leher bagian belakang akibat aktivitas kerjanya yang terbilang tinggi.

Wanita yang lulus dari jurusan Media dan Komunikasi di Universitas Teknologi Queensland, Australia, itu sempat mengaku merasakan sakit yang luar biasa pada bagian lehernya hingga mengakibatkan muntah-muntah usai melakukan dua kali terapi dalam satu hari di klinik tersebut.

Orang tuanya yang panik kemudian membawa Allya ke RS Pondok Indah dan dimasukkan ke Instalasi Gawat Darurat untuk mendapat penanganan mendis yang lebih intensif. Namun, setelah beberapa jam berada di IGD, Allya menghembuskan nafas terakhirnya meski pihak RS telah melakukan langkah alternatif untuk menyelamatkan nyawa Allya. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER