Rapat Pelantikan Ketua DPR Dihujani Interupsi

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 11 Jan 2016 13:02 WIB
Rapat Paripurna dihujani interupsi. Agenda pelantikan Ketua DPR dalam sidang paripurna mendapat penolakan dari sejumlah legislator.
Ilustrasi suasana rapat Paripurna DPR. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat paripurna pembukaan masa sidang Dewan Perwakilan Rakyat diwarnai oleh hujan interupsi. Agenda pelantikan Ketua DPR dalam sidang paripurna mendapat penolakan dari sejumlah legislator.

Hujan interupsi muncul setelah Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membacakan agenda pelantian Ketua DPR di sidang paripurna. Agenda tersebut dianggap telah diambil secara sepihak tanpa melibatkan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.

Fahri selaku pemimpin sidang paripurna dianggap telah memaksakan agenda pelantikan Ade Komarudin tanpa mempertimbangkan legalitas partai Golkar yang saat ini masih dirundung dualisme kepemimpinan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada yang bilang Pak Fahri ini sekarang sudah menjadi seorang negarawan. Kalau mau jadi negarawan seharusnya bisa mendengar semua suara yang disampaikan, bukannya mengambil keputusa secara sepihak," ujar legislator Golkar Munas Ancol Melchias Marcus Mekeng di mimbar podium sidang paripurna DPR, Senin (11/1).

Mekeng terpaksa angkat kakidari kursinya dan mengambil podium untuk menyampaikan interupsi lantaran alat suara yang ada di masing-masing tempat duduk anggota sidang mengalami persoalan teknis. Banyaknya permintaan interupsi membuat alat baru yang baru dibeli parlemen itu mengalami eror sistem.

Keputusan agenda pelantikan Ketua DPR pengganti Setya Novanto dianggap telah melangkahi kebijakan partai politik yang saat ini masih dalam upaya pencarian solusi. Penunjukan Ade Komarudin sebagaimana yang dikehendaki kepengurusan partai pimpinan Aburizal Bakrie dinilai sebagai bentuk keberpihakan pimpinan parlemen dalam pengambilan kebijakan.

Pasalnya, kata Mekeng, pada saat yang bersamaan juga kubu Agung Laksono mencalonkan Agus Gumiwang untuk mengisi jabatan yang kini telah ditanggalkan oleh Setya Novanto.

Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul bahkan turut angkat suara. Dengan nada suara meninggi, Ruhut menuding Fahri telah abai terhadap aspirasi partai politil yang sedang berkonflik dan malah cenderung memihak kebijakan tertentu.

"Jangan membuat negara tercemar dengan kebijakan-kebijakan seperti ini. Biarkan Golkar menyelesaikan urusannya dulu. Kita jangan melangkahi urusan partai yang sedang mencari solusi," kata Ruhut.

Namun banjirnya interupsi tampaknya tidak ingin dijadikan alasan gelaran paripurna semakin molor. Fahri pun memutuskan agar rapat paripurna tetap dibuka dan dilanjutkan pada agenda yang sudah ditentukan.

Urusan interupsi pelantikan Ketua DPR, Fahri menjanjikan menampung semua masukan dan membahas lebih rigit pada saat sesi rapat memasuki rencana agenda pelantikan. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER