Jakarta, CNN Indonesia -- Prarekonstruksi perkara kematian Wayan Mirna Salihin di Olivier Cafe, Grand Indonesia Shopping Town, Thamrin, Jakarta Pusat, memperlihatkan bahwa Mirna sempat merasakan kejanggalan pada kopi yang ia minum di kafe tersebut.
Mirna yang di Olivier Cafe menjumpai dua sahabatnya, S dan H, duduk di antara mereka. Ia menyesap es kopi Vietnamese, sedangkan dua kawannya meminum Cocktail dan Fashioned Fazerac.
Adegan prarekonstruksi menunjukkan Mirna merasa mual usai meminum es kopinya. Ia kemudian meminta salah satu temannya, H, untuk mencium aroma kopi yag ia minum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berapa lama, Mirna kejang-kejang dan dibawa ke klinik di mal tersebut. Setelahnya meski ia dilarikan ke rumah sakit, nyawa Mirna tak tertolong.
Hasil forensik sementara menunjukkan adanya zat korosif jenis sianida yang dicerna Mirna hingga menyebabkan kerusakan pada sejumlah organ tubuh dan menewaskannya.
“Penyebab utama kematian Mirna bukan karena kerusakan lambung tanpa sebab. Namun diduga ada zat korosif,” ujar Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak. (Simak terus perkembangan kasus ini dalam Fokus:
KOPI MAUT MIRNA)
Sampai saat ini penyidik masih melakukan prarekonstruksi di Olivier Cafe. Prarekonstruksi berjalan lancar dengan penjagaan ketat petugas keamanan mal.
Pekan lalu saat bertemu dengan dua temannya di Olivier Cafe, Mirna tiba belakangan.
Rekan Mirna, S, datang lebih dulu sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung memesan minuman untuk dia, Mirna, dan H.
Minuman Mirna datang paling akhir, sekitar 40 menit setelah minuman S dan H tiba. Tak berapa lama setelah minumannya datang, Mirna langsung meminum minuman itu.
Namun baru satu sedotan, Mirna mengeluh sakit. Ia kejang-kejang dan akhirnya meningggal dunia di rumah sakit.
(agk)