Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan perawatan kesehatan, Chiropractic First meminta maaf kepada keluarga almarhumah Allya Siska Nadya atas kematian mendadak putrinya pada Agustus 2015.
Dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/1), Chiropractic First menyayangkan meninggal Allya secara mendadak setelah melakukan perawatan ketiga di klinik cabang Mal Pondok Indah 1, Jakarta Selatan.
"Perusahaan akan mengerahkan segenap daya upaya untuk menemukan Randall Cafferty yang saat itu melakukan perawatan kepada almarhumah, dan membawanya kembali ke Jakarta agar bisa membantu polisi dalam proses investigasi," ujar Tabitha La Rouse Aritonang, Marketing Manager PT Chiropractic First Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tabitha, jika Randall Cafferty terbukti melakukan kelalaian dalam perawatan Allya, maka yang bersangkutan harus bertanggung jawab atas kematian almarhumah.
Dia menegaskan , perusahaan memiliki kebijakan ketat untuk tidak berkompromi dalam menjalankan prosedur operasi standarnya. "Bila ada staf yang melakukan kelalaian, perusahaan akan membantu pihak berwenang Indonesia dan keluarga almarhumah mendapatkan keadilan atas kasus ini," tuturnya.
Dalam keterangan resmi sebelumnya, Chiropractic First menjelaskan, Allya pertama kali datang ke salah satu kliniknya di Mal Pondok Indah 1 pada 5 Agustus 2015 untuk melakukan konsultasi dan perawatan.Saat itu, Allya diperiksa oleh Randall Cafferty, chiropractor dengan lisensi dari Amerika Serikat.
Dari foto X-ray yang diberikan Allya, ditemukan ada cacat bawaan tulang leher karena vertebra yang tidak terbentuk sempurna saat lahir. Akibatnya tulang leher Allya mengalami pembengkokan ke depan.
Dari riwayat medis, Allya juga diketahui menderita tekanan darah tinggi dan pernah terkena demam berdarah. Allya juga mengeluhkan sakit leher berat yang kronis, sakit pinggang, pundak sangat kaku, dan telinga berdenging.
"Cafferty melakukan manipulasi tulang belakang standar kepada Allya yang membuatnya merasa lebih enak dan kembali lagi pada hari berikutnya, yaitu 6 Agustus 2015, untuk perawatan kedua pada siang hari, dan ia tidak menyampaikan keluhan apa-apa setelah menjalani perawatan," demikian kata Chiropractic First.
Selanjutnya, masih berdasarkan keterangan tertulis Chiropractic First, Allya meminta perawatan ketiga malam harinya pada hari yang sama karena ia harus berangkat ke Perancis.
Saat meninggalkan Chiropractic First Cabang Mal Pondok Indah 1, Allya tidak mengeluhkan sakit atau gejala apapun, dan meninggalkan klinik dengan berjalan kaki seperti biasa didampingi keluarganya.
Namun pada tengah malamnya, Allya merasakan nyeri hebat dan masuk rumah sakit sampai meninggal pada 7 Agustus 2015 pagi hari.
"Manajemen dan staf Chiropractic First menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan," ucap Tabitha.
(ags)