Polri Periksa Dokter Rica dengan Alat Pendeteksi Kebohongan

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jan 2016 13:11 WIB
Keterangan Rica dianggap selalu bertolak belakang dengan fakta lapangan. Dia juga kerap melamun dan menatap kosong. Polisi perlu upaya ekstra mendekatinya.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan menyatakan kondisi Dokter Rica belum baik pascaditemukan. (CNN Indonesia/Rinaldy Sofwan Fakhrana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri menurunkan tim dan alat khusus untuk memeriksa Dokter Rica Tri Handayani, sebab keterangan Rica dianggap berubah-ubah dan cenderung tertutup.

“Banyak keterangannya yang diragukan. Ada kemungkinan kami menggunakan lie detector,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/1).

Menurut Anton, keterangan Rica sejauh ini selalu bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Ia juga belum bisa dimintai keterangan secara utuh. Itu sebabnya polisi memerlukan upaya ekstra untuk menggali keterangan Rica.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rica saat ini telah dikembalikan kepada suaminya. Ia kerap melamun dan menatap kosong. Kondisi ini membuat Rica memerlukan pendekatan psikologis mendalam, dan karenanya ia akan diperiksa oleh tim psikolog dari Kepolisian.
Rica dan anak balitanya Zafran Alif Wicaksono, beserta tiga orang lainnya dijemput polisi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Mereka ditemukan di sebuah loket maskapai penerbangan saat hendak pergi ke Semarang, Jawa Tengah.

Rica dan anaknya dinyatakan hilang dari domisili mereka di Yogyakarta sejak 30 Desember 2015.

"Dua sepupunya masih diperiksa secara intensif oleh penyidik Polda Yogya," kata Anton.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan mengerahkan Detasemen Khusus 88 Antiteror untuk mencari Rica. Polisi juga berkoordinasi dengan Imigrasi untuk memastikan Rica tak pergi ke luar negeri.
Polisi menduga Rica bergabung dengan organisasi bernama Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar. Organisasi ini, kata Anton, kerap dilaporkan masyarakat yang merasa terganggu. Ada pula beberapa anggota Gafatar yang telah ditangkap.

Kepolisian masih menganalisis keberadaan Gafatar di Indonesia. Sejauh ini Polri belum mendalami dan memetakan secara spesifik terkait misi serta tindak-tanduk Gafatar. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER