KPK Kaji Aliran Duit Korupsi Haji ke Kader PPP

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jan 2016 17:07 WIB
Selama sidang, kader PPP, Hasrul Azwar mengaku telah memperkenalkan penyedia jasa pemondokan haji dengan panitia penyewaan pemondokan.
Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali saat menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan atas dirinya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (11/1). (CNN Indonesia/ Andry Novellino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengkaji berkas vonis mantan Menteri Agama Suryadharma Ali yang menyebut penerimaan uang untuk kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hasrul Azwar. Kasus ini akan dikembangkan jika terdapat bukti kuat.

"KPK akan mempelajari dulu putusan hakim secara seksama," kata Pelaksana Harian Kabiro Humas KPK Yuyuk Andriati ketika dihubungi, Selasa (12/1).
Untuk menaikkan status seseorang sebagai tersangka, KPK harus mengantongi minimal dua alat bukti yang kuat. Selanjutnya, penyidik pun mulai mengusut keterlibatan tersangka dan detail modus korupsi.

Dalam putusan Suryadharma, Hasrul disebut menerima duit dari penyewaan pemondokan haji di Madinah senilai SR 138.000. Hadiah lain juga diterima Hasrul dari penyewaan hotel transito At Thoiroh Towers dan Al Mukhtarah sebanyak SR 99.000.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama sidang, eks anggota Komisi VIII DPR RI ini mengaku telah memperkenalkan penyedia jasa (majmuah) pemondokan haji dengan panitia penyewaan pemondokan haji dari Kementerian Agama.
Seorang penerjemah yang bekerja di majmuah Al Mukhtarah, Saleh Salim Badegel, diketahui adalah kerabat dari Hasrul. Hasrul menganggap hubungannya dengan Saleh seperti kakak beradik.

"Saya kenalkan Saleh kepada Syahrozi Dimyathi (Ketua Tim Penyewaan Perumahaan Haji). Dia (Saleh) kerja di sini lama urus haji mana tau memungkinkan bisa dibantu," kata Hasrul saat bersaksi untuk Suryadharma Ali Pengadilan Tipikor, Jakarta, 6 November 2015.

Hasrul mengaku juga mengenal baik pemilik majmuah atau penyedia jasa pemondokan, Sami Al Matarafi. Sami pernah meminta tolong Hasrul untuk meloloskan pemondokan miliknya untuk dihuni jamaah haji Indonesia.

"Ya saya akan bantu dengan menyampaikan ke teman-teman komisi VIII DPR. Kalau perumahannya bagus Insya Allah dapat," kata Hasrul.

Sementara itu, pada sidang sebelumnya, Saleh mengaku pernah bertemu dengan Hasrul di Jeddah, Arab Saudi sekitar bulan Maret atau April 2012. Dalam pertemuan tersebut, terdapat sejumlah anggota Komisi VIII DPR RI yang tengah menggelar rapat.

"Saya dikenalkan oleh Hasrul (ke teman-teman Komisi VIII). 'Ini Saleh Badegel tolong dibantu kalau ada perumahan'. Ngomongnya ke Syahrozi (anggota Tim Penyewaan Perumahan atau pemondokan haji)," ucap Saleh Badegel di Pengadilan Tipikor.

Setelah lobi, pemondokan Saleh pun lolos dari seleksi Tim Penyewaan Pemondokan Haji. Dalam realitanya, sejumlah pemondokan haji dan katering tak mampu merampungkan tugasnya. Sebagian dari daftar yang disodorkan pun juga tak memiliki surat keterangan kapasitas atau ifadah. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER