Polisi Mengaku Belum Bisa Temukan Keberadaan dr Randall

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jan 2016 16:09 WIB
Jika dr Randall Cafferty ditangkap di AS, proses hukum terhadap kasus dugaan malapraktik terhadap Allya Siska Nadya akan dilakukan di negara tersebut.
Foto: Thinkstock/belchonock
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan, Kepolisian belum berhasil menemukan keberadaan dr Randall Cafferty, dokter Chiropractic First yang menangani terapi mendiang Allya Siska Nadya (33).

"Sedang dicek. Sementara dari hasil penyelidikan yang beraangkutan masih di Indonesia, tapi ada informasi juga dia (dr Randall) ada di luar negeri," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (13/1).

Tito mengatakan, penyidik telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melacak dan menangkap Randall, di antaranya dengan Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri, International Police, dan Federal Bureau of Investigation (FBI). Hal ini karena isu yang berkembang, dr Randall berada di Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Tito mengungkapkan, jika dr Randall ditangkap di AS, proses hukum terhadap kasus dugaan malapraktik terhadap Allya akan dilakukan di negara tersebut. Tito mengaku Indonesia tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS.

"Prinsip tradisi hukumnya Indonesia tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika. Maka kalau buktinya cukup, mereka akan melakukan proses hukum di sana," ujar Tito.

Oleh karena itu, Tito telah meminta penyidik untuk mencari bukti terkait dugaan tindak pidana yang dilakukan dr Randall di Indonesia. Jika benar dr Randall ditangkap di Amerika, penyidik tinggal menyerahkan berkas penyidikan yang telah dilakukan di Indonesia.

"Asal ada bukti dari kami, dia (dr Randall) melakukan praktik tanpa izin, melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan, UU Imigrasi dan dia ada hubungannya dengan kematian (Allya) itu," ujar Tito.

Sebelumnya, Allya mengembuskan napas terakhir diduga setelah melakukan terapi di Chiropractic First, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Rabu (6/8) tahun lalu. Saat itu, dokter yang menangani terapi Allya adalah dr Randall.

Allya ditawarkan untuk melakukan terapi selama dua kali dalam sehari karena pada pertengahan Agustus tahun lalu akan pergi ke Perancis untuk melanjutkan pendidikan master.

Allya yang merasa sakit pada bagian leher belakang mengikuti saran dr Randall. Namun bukannya sembuh, Allya justru merasakan sakit yang luar biasa pada malam hari setelah melakukan terapi.

Allya lantas dibawa oleh orang tuanya ke Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, untuk mendapat penanganan medis. Namun nahas, beberapa jam kemudian Allya dinyatakan meninggal dunia oleh pihak RS.

Orang tuanya yang merasa janggal akan kematian anakanya lantas melapor ke Polda Metro Jaya. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER