Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan pihaknya menemukan baut, paku dan gotri di lokasi kejadian ledakan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.
"Di TKP ada baut, paku dan gotri. Dilihat dari kerusakan memang cukup parah," kata Anton saat konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (14/1).
Lebih jauh, dia mengatakan ada kesamaan dengan bahan ledakan yang ditemukan saat penangkapan teroris di Bekasi pada akhir Desember tahun lalu.
"Memang ada kesamaan tapi apapun juga bom ini adalah mematikan," kata Anton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, jenis ledakan Sarinah kali ini, ujarnya, jika dibandingkan dengan bom di hotel JW Marriot pada 2009 silam berskala lebih kecil.
"Namun untuk jenisnya bagaimana lebih pasti, mungkin nanti, karena bukan kapasitas saya sebagai forensik," kata Anton.
Anton menjelaskan kalau ledakan yang terjadi pertama kali, yakni sekitar pukul 10.55 WIB, merupakan pancingan. Setelah terkumpul, pelaku lalu mencoba untuk meledakkan kembali. Namun, upaya tersebut, kata Anton, gagal.
Ditanya mengenai sasaran ledakan, Anton menjelaskan target ada pada satu polisi dan dua orang warga asing yang berada di sekitar kedai Starbucks Sarinah.
"Dua orang warga asing itu disandera dan dibawa ke tempat parkir, saat ledakan pertama terjadi," ujar Anton.
Lalu, kata Anton, setelah petugas mengepung, pelaku justru menembak membabi buta dan mengenai satu Warga Negara Asing.
"Pada kesempatan itu, pelakupun melempar dua bom lempar," kata Anton.
Akibat aksi teror tersebut, sebanyak 26 orang menjadi korban, dengan rincian di antaranya 5 orang polisi, 5 pelaku, 1 WNA, 6 warga sipil. Sementara tujuh di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
(utd)