Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pertahanan DPR Mahfudz Siddiq menilai jajaran kepolisian menjadi sasaran dari aksi penembakan dan peledakan di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1) siang. Penilaian itu disampaikannya karena jelas terlihat aksi tersebut dilakukan sekelompok orang bersenjata yang terlatih.
"Sasaran aksi ini nampak lebih ke aparat polisi, meski ada sasaran warga sipil lain," ujar Mahfudz Siddiq saat dihubungi, Kamis (14/1).
Selain itu, Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menduga adanya kemungkinan aksi tersebut sebagai bentuk pembalasan ke polisi karena telah menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat gerakan terorisme.
Karenanya, dia mengimbau pemerintah bertindak cepat dalam mengantisipasi berlanjutnya aksi teror ini. Selain itu, kepolisian dan intelijen juga diminta segera mengungkap motif penembakan dan ledakan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi perlu didalami apakah ini pembalasan atas penangkapan yang dilakukan Polri atau ada alasan lain," katanya.
Sementara Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tantowi Yahya berpendapat aksi teror siang tadi bisa disebabkan karena dikendorkannya pengamanan di Jakarta. Namun, dia sendiri mengaku belum mengetahui lebih lanjut siapa dan apa motif dari aksi teror tersebut.
"Mungkin sudah merasa aman, sehinga kewaspadaan dikendorkan. Ini dibaca BIN dan institusi lain bahwa Jakarta aman," kata Tantowi Yahya.
Sekitar pukul 10.20, bom pertama meledak di pos polisi yang terletak di perempatan Sarinah atau perpotongan Jl. MH Thamrin dan Jl. KH Wahid Hasyim. Bom itu menyebabkan satu petugas kepolisian yang berjaga di pospol mengalami luka berat.
Pengeboman berlanjut. Bom kedua meledak di gerai Starbucks yang terletak di Gedung Cakrawala, tak jauh dari lokasi bom pertama. Tak lama setelah bom kedua meledak, rentetan tembakan terdengar dari wilayah Sarinah, mulai dari Gedung Cakrawala hingga Jl. Kebon Kacang.
Sebelumnya, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Budi Gunawan mengungkapkan ada 16 korban akibat pemboman tersebut.
Empat orang terduga pelaku meninggal dunia, dua ditembak mati dan dua bom bunuh diri, lima orang anggota Polri mengalami luka berat, lima warga sipil luka berat, dan dua warga meninggal dunia. Jika ditotal, korban tewas akibat bom Sarinah adalah enam orang.
(bag)