Pemerintah Minta Warga Tenang Pascateror Jakarta

Ranny Virginia | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Jan 2016 02:38 WIB
Pemerintah Indonesia mengutuk serangan teror keji di pusat kota Jakarta yang telah menewaskan tujuh orang dan melukai 24 lainnya.
Seorang pria duduk di tangga pusat perbelanjaan Sarinah yang tutup pada hari serangan bom bunuh diri dan aksi tembak oleh teroris. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengutuk serangan teror keji di pusat kota Jakarta yang telah menewaskan tujuh orang dan melukai 24 orang lainnya.

Korban tewas dalam tragedi tersebut, lima di antaranya merupakan pelaku teror, sedangkan dua sisanya ialah warga Kanada dan warga Indonesia.

Sementara untuk korban luka, tercatat msing-masing satu warga negara asing dari Aljazair, Austria, Belanda, dan Jerman mengalami luka berat. Sedangkan 20 korban luka lainnya adalah WNI, di mana enam di antaranya petugas polisi.
Dalam keterangan resminya, Kemenlu menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam kepada para korban serta anggota keluarga yang berduka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah Republik Indonesia tetap berkomitmen tinggi untuk melawan terorisme dan akan terus melakukan upaya-upaya untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat dan warga negara asing di Indonesia," tulis Kemenlu.

Terkait hal ini, Kemenlu meminta masyarakat dan warga negara asing untuk tetap tenang dan melanjutkan kegiatan sehari-hari seperti biasa.
 
"Seluruh tempat usaha dan gedung-gedung di sekitar lokasi kejadian diharapkan dapat beroperasi penuh dan kembali normal," kata Kemenlu.
Jokowi kemarin mengecek langsung aktivitas ekonomi di titik pusat serangan teroris, yakni sekitar Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. Ia masuk ke pusat perbelanjaan, toko-toko, gerai makanan, dan hotel, untuk melihat adakan pengaruh teror terhadap kegiatan warga, termasuk bisnis.

Sang Presiden menyatakan seluruh denyut ekonomi di wilayah tersebut telah kembali normal.
(ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER