Pemerintah Sebut Kuota SNMPTN Berkurang Jadi 40 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2016 14:20 WIB
Menristekdikti M Nasir mengatakan penurunan tersebut disebabkan karena 10 persen lainnya akan dimasukkan ke kuota Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN).
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. (CNN Indonesia/ Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyatakan kuota Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tînggi Negeri (SNMPTN) pada 2016 adalah 40 persen. Kuota ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 2015, sebanyak 50 persen.

"Kebijakan ini kami ambil karena melihat bahwa kuota 50 persen tidak seimbang dimasukkan dalam kuota SNMPTN bila merujuk pada indeks integritas sekolah. Oleh karena itu, sebanyak 10 persen dari kuota tersebut kami masukkan ke kuota Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sehingga tahun ini naik menjadi 30 persen," kata Nasir saat konferensi pers di Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat (15/1).
Oleh karena itu, kuota SBMPTN meningkat 10 persen dari sebelumnya yang hanya 20 persen. Sementara, Seleksi Mandiri memiliki kuota penerimaan maksimum 30 persen. Nasir menilai penerapan kuota seperti itu akan lebih adil.

Jika pada 2015 hanya 65 Perguruan Tinggi Negeri yang mengikuti SNMPTN, pada 2016 bertambah menjadi 78 PTN. Hal ini dikarenakan bergabungnya 13 PTN yang pada tahun lalu hanya bergabung untuk melaksanakan SBMPTN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum Panitia SNMPTN dan SBMPTN 2016 Rochmat Wahab menyatakan pada SNMPTN 2015, ada 21.228 sekolah yang mendaftar melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), dengan jumlah siswa yang mendaftar sebanyak 852.093 orang (termasuk 152.097 pendaftar Bidik Misi).

"Kami harap pendaftar pada tahun ini bisa meningkat, terutama siswa yang berasal dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. PDSS mulai bisa diakses pada 18 Januari mendatang," kata Rochmat.
Pendaftaran SNMPTN 2016 akan dibuka pada 29 Februari hingga 12 Maret. Kemudian, pencetakan kartu peserta akan dilakukann pada 22 Maret hingga 21 April. Setelah itu, panitia akan melakukan proses seleksi pada 24 Maret hingga 8 Mei. Pengumuman kelulusan akan dilakukan pada 10 Mei dan dilanjutkan dengan pendaftaran ulang peserta lulus pada 31 Mei.

"Yang jadi pertimbangan penilaian dalam SNMPTN adalah nilai rapor, indeks integritas, portofolio prestasi siswa. Kami juga akan memasukkan nilai Ujian Nasional sebagai pertimbangan penilaian apabila hasil UN bisa diberikan pada kami saat proses seleksi. Kalau tahun lalu tidak jadi poin penilaian karena terlambat diberikan kepada kami," kata Rochmat menjelaskan.
Rochmat menegaskan pemerintah akan menanggung penuh pelaksanaan SNMPTN sehingga siswa tidak akan dipungut biaya. Adapun, kuota siswa yang diterima dari jalur Bidik Misi adalah sebanyak 60 ribu orang.

Di sisi lain, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Herry Suhardiyanto mengatakan seleksi tahun ini akan ketat seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia menegaskan panitia juga akan berhati-hati dalam menilai hasil nilai rapor siswa yang mendaftar SNMPTN.

"Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, hanya 20 persen orang dari pendaftar yang terpilih,"katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER