Ahok Nilai Polisi Terlalu Lunak Hadapi Teroris

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2016 11:03 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai aparat kepolisian selama ini terlalu lunak menindak para pelaku teror di Indonesia.
Petugas Densus 88 berjaga di kawasan Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016. Dua ledakan terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai aparat kepolisian selama ini terlalu lunak menindak para pelaku teror di Indonesia.

Sikap lunak tersebut muncul karena aparat kepolisian dianggap takut terhadap persepsi yang terbangun di masyarakat, apabila tindakan keras dilakukan terhadap terduga teroris.

"Justru kudah terlalu lunak ya, sudah tahu, tidak ditindak karena takut apa kata masyarakat. Kita pikir nanti 'apa kata orang nih', bawa-bawa agama lagi. Ya mana ada agama mengajarkan bunuh orang," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/1).

Ahok pun berharap aparat kepolisian dapat lebih keras menindak para terduga teroris kedepannya. Ia juga meminta pemeriksaan terhadap para pengunjung pusat keramaian seperti mall dan gerai-gerai makanan diperketat pasca ledakan di kawasan Sarinah, Thamrin, Kamis (14/1) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

" Saya sudah bilang sama petugas, kalau ada yang mencurigakan, suruh angkat tangan, itu bukan menghina dia. Kalau membiarkan banyak orang tidak mau digeledah bahaya. Dengan kejadian ini saya harap semua aparat mulai mengerti," ujarnya.

Ledakan di kawasan Sarinah, kemarin, juga diiringi baku tembak antara teroris dan polisi di kawasan gedung Djakarta Theater dan pusat perbelanjaan Lotus.

Total korban luka dan tewas, menurut keterangan Wakapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, mencapai 16 orang. Jumlah korban tersebut telah termasuk para pelaku teror.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER