Menkominfo Minta Netizen Tak Mudah Sebarkan Isu Teror

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Jan 2016 07:10 WIB
Pencegahan penyebaran paham radikalisme melalui media sosial dinilai lebih sulit dibanding pencegahan sebaran paham dari website.
Ilustrasi. (Pixabay/E1N7E)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengimbau masyarakat agar tidak mudah menyebarkan isu dan kabar-kabar yang belum akurat mengenai teror.

Menurutnya, jika netizen dapat menahan diri untuk tidak menyebar kabar yang kurang akurat, maka dapat membantu menciptakan ketenangan di lingkungan.

Saat mengeluarkan imbauan tersebut, Rudiantara juga menyempatkan diri menyindir beberapa stasiun televisi dan media berita elektronik yang telah menyebar berita tidak akurat mengenai ledakan di Jakarta, Kamis (14/1) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya harapkan kepada masyarakat jangan mudah untuk membagi informasi-informasi yang belum akurat. Di TV pun kemarin banyak yang tidak akurat, dikatakan ada lah bom di sini, di sana. Media elektronik juga menayangkan yang menurut saya melanggar etika dari Komisi Penyiaran, yang seperti itu kan tidak boleh," kata Rudiantara di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, semalam.

Menurut Rudiantara, pencegahan menyebarnya paham radikalisme di media sosial lebih sulit dilakukan dibanding mencegah hal serupa dari website.

Kemudahan membuat beragam akun menjadi alasan sulitnya pemblokiran penyebaran paham radikalisme dilakukan di media sosial.

"Dengan kita berpikir mengenai content-nya, kita akan mengurangi kemungkinan satu orang di masyarakat bingung. Kalau kita berpikir 'ini bener tidak ya?' Kalau memang (infonya) hoax ya sudah berarti akan mengurangi orang yang bingung," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Rudiantara juga mengaku belum mengetahui ada atau tidaknya komunikasi antara pelaku teror di Jakarta melalui media sosial berbasis pesan singkat. Dia menyerahkan penelusuran tersebut kepada tim teknologi yang dimiliki aparat kepolisian.

"Itu saya serahkan ke ahlinya di aparat keamanan saja. Kami fokus me-manage dunia mayanya," katanya. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER