Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku telah menutup 11 situs web yang dianggap masuk dalam kategori menyebar paham atau ajakan radikalisme, pasca terjadinya ledakan di kawasan Sarinah, Thamrin, Kamis (14/1) kemarin.
Mayoritas situs yang diblokir oleh Kemenkominfo itu berasal dari Indonesia.
"Ada yang sifatnya dipantau memang oleh aparat keamanan, terakhir ada 11 situs yang kami tutup karena masuk kategori radikalisme dari kemarin. Setelah itu (diblokir) baru kita lihat apakah dari internasional atau Indonesia. Yang nomor satu dilihat adalah jangan sampai masyarakat resah," ujar Rudiantara di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jumat (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rudiantara, pencegahan tersebarnya paham radikalisme dari situs web jauh lebih mudah dilakukan dibanding mencegah penyebaran di media sosial.
Pemblokiran situs web dapat dilakukan hanya dengan mendengar aduan masyarakat. Namun, pemblokiran media sosial dianggap dapat diatasi para penyebar paham radikalisme dengan cara membuat akun-akun baru di media terkait.
"Kalau media sosial biasanya mereka kadang-kadang
hit and run. Sekarang membuat akun ini, besok apa, besoknya apa. Kami juga berikan jalur khusus kepada aparat keamanan. Jalur hijau yang tidak perlu proses berlama-lama (untuk memblokir situs)," katanya.
Berikut daftar situs yang sudah ditutup oleh Kemenkominfo karena dianggap menyebar radikalisme di Indonesia:
www.bahrunnaim.cowww.dawlaislamiyyah.wordpres.comwww.keabsahankhilafah.blogspot.co.idwww.khilafahdaulahislamiyyah.wordpres.comwww.tapakrimba.tumbler.comwww.thoriquna.wordpres.comwww.tauhidjihad.blogspot.co.idwww.gurobabersatu.blogspot.co.idwww.bushro2.blogspot.co.idwww.mahabbatiloveislam.blogspot.co.idwww.azzam.in (meg)