Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Tegal

Damar Sinuko | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2016 21:43 WIB
Penangkapan dua terduga teroris diawali dengan penggrebekan rumah yang dijadikan tempat usaha pembuatan alat-alat perkapalan di Desa Langgen, Talang, Tegal.
Anggota Densus 88 melakukan penyisiran rumah keluarga Teroris. (Antara Foto/Rudi Mulya)
Tegal, CNN Indonesia -- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap dua orang terduga teroris di sebuah rumah di Desa Langgen, Kecamatan Talang Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Jumat (15/1) sore. Keduanya langsung dibawa ke Mabes Polri setelah menjalani pemeriksaan selama tiga jam.

Penangkapan dua terduga teroris ini diawali dengan aksi penggrebekan di rumah milik Ali Mahmudin (39), yang dijadikan tempat usaha pembuatan alat-alat perkapalan. Tim Densus yang datang langsung mengamankan pemilik rumah berikut empat orang karyawannya ke Mapolres Tegal untuk diperiksa.


Menurut warga, dari lima orang yang dibawa Densus, hanya dua nama yang dikenal warga, yakni pemilik rumah Ali Mahmudin dan seorang karyawannya yang bernama Hamka (27). Ali Mahmudin sendiri diketahui merupakan warga pendatang asal Kabupaten Pemalang, Jateng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah tinggal disini selama kurang lebih 10 tahun. Orangnya sopan, tapi jarang bersosialisasi. Tinggal bersama anak istrinya", ujar Amik, salah seorang warga.

Setelah menjalani pemeriksaan selama tiga jam di Polres Tegal,  dari lima orang yang diamankan, tim Densus akhirnya hanya membawa dua orang yang diduga berkaitan dengan aksi terorisme ke Mabes Polri. Sementara itu tiga orang lainnya masih berada di Polres Tegal.

Sejauh ini masih belum jelas identitas dua terduga teroris yang diamankan Densus 88.


Sebelumnya, empat ledakan terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta, sekitar pusat perbelanjaan Sarinah kemarin. Dua orang korban tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat ledakan dan baku tembak. Adapun, lima orang teroris juga dinyatakan tewas.

Kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut. Polisi juga menduga serangan memang dilakukan kelompok militan tersebut. Di balik teror ini, polisi menduga ada seorang warga Indonesia bernama Bahrun Naim yang mengendalikan gerakan dari Suriah.

Pemerhati terorisme Muhammad Jibriel Abdul Rahman, mengatakan figur pria penembak tersebut adalah Afif alias Sunakim yang berasal dari Sumedang, Jawa Barat.

Sunakim yang berusia sekitar 32 tahun, kata Jibriel, merupakan anak didik langsung Sulaiman Aman Abdurahman -orang yang mengklaim sebagai amir Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Asia Tenggara.

"Afif adalah tukang urut Aman Abdurahman. Dia pernah dipenjara karena kasus teror di Aceh selama tujuh tahun di LP Cipinang,” kata Jibriel kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/1). (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER