Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Resor Sukabumi Kota, Jawa Barat, menemukan ribuan butir amunisi yang tertanam di tanah di lokasi Asrama Koloni Polri Cipelang, Kota Sukabumi, Sabtu, (16/1). Tim Gegana Brimob Polda Jabar menyatakan amunisi peninggalan zaman dulu yang ditemukan itu seperti granat, ranjau personel, dan ranjau air seluruhnya berdaya ledak tinggi sehingga berbahaya.
“Semua bahan peledak itu mempunyai daya ledak tinggi dan walaupun peninggalan zaman dahulu tetapi masih aktif dan bisa mencelakai siapapun jika meledak,” ujar Kepala Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jabar, AKBP Widodo di Sukabumi, seperti dilansir
Antara.
Widodo mengatakan Tim Gegana langsung melakukan sterilisasi di lokasi penemuan, karena bisa saja bahan peledak bereaksi. Seluruh anggota Polres Sukabumi Kota yang mendiami rumah dinas di Asrama Koloni Cipelang diungsikan sampai selesai penyisiran dan pemindahan amunisi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Penyisiran dilakukan menyeluruh karena kemungkinan ada amunisi yang masih tertanam di dalam tanah,” kata Widodo.
Untuk mengamankan lokasi Polres Sukabumi Kota juga memasang garis polisi. “Siapapun yang tidak berkepentingan baik anggota Polri apalagi masyarakat umum dilarang masuk,” ujar Widodo.
Dia mengatakan, kepolisian melakukan penjagaan ekstra ketat di tempat itu untuk mengantisipasi siapa saja yang ingin memanfaatkan atau mengacaukan kondisi keamanan di Kota Sukabumi, apalagi saat ini masih hangat kasus penyerangan teroris bersenjata di Jakarta.
"Jika amunisi ini jatuh ke tangah orang yang salah, bisa saja disalahgunakan. Walaupun kondisinya sudah usang karena dibuat dan disimpan antara 1940-1950 tetapi seluruh masih aktif," tutur dia.
Amunisi yang ditemukan itu, antara lain 98 buah granat, sekitar 25 ribu peluru dari berbagai kaliber, ranjau personel dan air, senjata laras panjang dan pendek.
(obs)