Jakarta, CNN Indonesia -- Pasca peristiwa teror bom di kawasan Jl. MH Thamrin, Jakarta, Kamis lalu (17/1), kepolisian telah mengamankan 12 orang yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia. Namun begitu Polri masih belum mau memastikan apakah benar ke-12 orang tersebut berkaitan dengan aksi teror di Jl. MH Thamrin atau tidak.
"Tim masih meneliti seberapa jauh keterlibatan mereka semua dengan bom yang terjadi di Sarinah (MH Thamrin)," kata Kadiv Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan saat ditemui di Mabes Polri, Ahad (17/1).
Anton menjelaskan satu-satunya terduga yang kemungkinan memiliki kedekatan dengan bom Thamrin adalah tiga orang yang ditangkap di Cirebon. Hipotesis mengenai kedekatan tersebut didapat setelah bom rakitan yang ditemukan di Cirebon berbentuk sama dengan yang digunakan di teror Thamrin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bom yang dibuat di Cirebon identik dengan yang digunakan di Sarinah, yaitu tabung gas tiga kilogram," katanya.
Sementara untuk terduga-terduga yang lain, Anton mengatakan bahwa seluruhnya masih harus dilakukan identifikasi lebih dalam. Hanya saja, dapat dipastikan 12 orang yang diamankan tersebut sebagian besar merupakan alumni lintas jaringan di Aceh.
Sebagai catatan, beberapa waktu lalu sejumlah kelompok teroris melakukan pelatihan militer di Aceh dan mereka semua bukan berasal dari satu kelompok melainkan dari berbagai kelompok.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan aparatnya telah menangkap 12 orang yang diduga sebagai pelaku maupun orang-orang terkait aksi teror peledakan bom dan penembakan di bilangan Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1).
"Penangkapan itu merupakan hasil pengejaran dari tanggal kejadian sampai dengan hari ini," ujar Badrodin dalam keterangan resmi di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/1).
Penangkapan itu dilakukan di sejumlah lokasi terpisah, yakni daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Dari hasil penangkapan, polisi berhasil menyita barang bukti berupa sembilan pucuk senjata api laras pendek, pistol dan revolver, enam buah magazen, lima buah telepon genggam dan satu sepeda motor.
"Salah satu dari yang ditangkap ini telah mendapatkan transfer dana dari ISIS untuk membiayai operasinya," kata Badrodin.
(obs)