KPK Selalu Libatkan Brimob Bersenjata dalam Penggeledahan

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Senin, 18 Jan 2016 07:21 WIB
KPK membantah tudingan pelanggaran prosedur saat membawa Brimob bersenjata dalam penggeledahan di Gedung DPR RI pada Jumat pekan lalu.
KPK menyatakan selalu melibatkan Brimob bersenjata dalam penggeledahan. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai penggeledahan yang melibatkan anggota Brimob dengan senjatanya di Gedung DPR pada Jumat pekan lalu telah sesuai prosedur. Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati menjelaskan, keterlibatan Brimob bukan pertama kalinya dalam kegiatan KPK.

"Brimob bersenjata yang membantu selama penggeledahan selalu dilakukan dalam setiap penggeledahan dan pelaksanaan ini juga bukan pertama kali," kata Yuyuk ketika dihubungi CNN Indonesia, Minggu malam (17/1).

Yuyuk menambahkan, penggunaan petugas bersenjata juga dilakukan oleh penegak hukum lainnya saat menggeledah sejumlah tempat untuk beragam kasus. Prosedur tersebut telah termaktub dalam Pasal 127 dan Pasal 128 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

"Tujuannya untuk mengamankan proses penggeledahan, menjaga keamanan dan ketertiban, menjaga pelaksana penggeledahan dan juga menjaga pihak yang digeledah dari resiko dari luar," katanya.

Yuyuk membantah pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pada pekan lalu saat penggeledahan. Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini terlibat adu mulut dengan pemimpin Satuan Tugas KPK HN Christian yang membawa Brimob bersenjata ke dalam Gedung DPR.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nada-nada tinggi dilontarkan Fahri Hamzah dan satgas penyidik KPK. Fahri sempat memanggil Kepala Pengamanan Dalam DPR RI untuk mengeluarkan Brimob dari Fraksi PKS. Namun Satgas KPK berkeras mempertahankan petugas Brimob dan senjata laras panjangnya.

"Ini tugas saya. Disini tidak boleh bawa laras panjang. Ini rumah tangga kami. Mana Pamdal disini ada pengamanan," jawab Fahri Hamzah.

Penggeledahan yang dilakukan KPK terkait dengan suap pengamanan proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Komisi antirasuah mencari jejak dokumen yang dapat dijadikan barang bukti untuk legislator yang tertangkap tangan, Damayanti Wisnu Putranti. Kader PDI Perjuangan ini dinilai menerima duit ratusan ribu dolar Singapura dari pihak swasta.

Penggeledahan dilakukan di ruang Fraksi PKS berdasarkan dari keterangan Damayanti saat dicecar penyidik KPK. "Ini berdasarkan keterangan tersangka (Damayanti Wisnu Putranti)," kata Yuyuk. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER