Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram betul dengan tragedi teror di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Ia menegaskan tak mau lagi ada teroris yang berhimpun lantas merencanakan aksi pemboman di wilayah ibu kota.
Oleh karena itu Basuki meminta ketegasan dari petugas keamanan jika mereka menemukan ada orang mencurigakan yang lalu lalang di kawasan mereka. "Sudah ada standar operasional prosedurnya, jika melihat orang mencurigakan langsung periksa," kata Basuki saat ditemui di Silang Monas, Senin (18/1).
Ahok, sapaan Basuki, mengungkapkan kejadian bom di Jl. MH Thamrin harus dijadikan pembelajaran agar para petugas keamanan, termasuk satpam, untuk mengurangi sedikit sopan santunnya jika melihat ada orang yang mencurigakan.
"Satpam itu harus lebih pintar dan jangan terlalu santun untuk periksa dan bawa ke pos polisi," kata Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya satpam, Ahok pun meminta petugas satpol PP melakukan hal yang sama jika ada orang yang terlihat mencurigakan, giring orang tersebut untuk diperiksa di pos polisi dan tak perlu sungkan.
Jika pada akhirnya kecugiaan itu salah, maka Ahok mengimbau agar petugas keamanan langsung meminta maaf dan tak perlu dipersoalkan lagi.
Dia lantas mencontohkan sistem keamanan yang diterapkan di bandara. Pada awalnya memang masyarakat risih dengan pemeriksaan di bandara tapi setelah ada peristiwa bom maka masyarakat tak lagi merasa risih.
"Sekarang ada atau tidak orang yang tersinggung saat disuruh lepas sepatu dan ikat pinggang di bandara? Dulu mereka tersinggung," kata Ahok. "Saya kira semua harus berlakukan pada orang mencurigakan, harus bergerak cepat."
(sip)