Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian belum bisa memastikan soal rekaman suara yang diduga teroris Bahrun Naim menampik terlibat aksi teror di Thamrin, Jakarta, Kamis pekan lalu.
"Kami akan buktikan nanti apabila sudah terungkap semuanya. Sekarang tidak perlu berandai," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Suharsono dalam konferensi pers di kantornya, Senin (18/1).
Saat ini, kata Suharsono, lebih baik publik memberikan waktu kepada para penyidik untuk mengungkap rangkaian teror yang memakan banyak korban ini. "Tentunya kami berharap semua lekas terungkap," kata Suharsono.
Dalam rekaman yang dibungkus dalam platform distribusi suara SoundCloud itu, Bahrun Naim yang memiliki nama asli Muhamad Bahrun Naim Anggih Tamtomo menampik tuduhan sebagai otak pelaku ledakan Thamrin, Jakarta, Kamis pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Lah wong saya itu jarang online, (kok) dikira komunikasi. Komunikasi dari Hong Kong,” kata suara dalam rekaman pendek itu.
Komunikasi yang dimaksud ialah komunikasi untuk menyiapkan rencana serangan. Sebelumnya disebutkan Bahrun terpantau berkomunikasi pada pertengahan Agustus 2015 lewat aplikasi Telegram.
Pengamat terorisme Muhammad Jibriel Abdul Rahman mengatakan rekaman berdurasi enam detik yang beredar kemarin dan diduga sebagai suara Bahrun Naim, ialah benar suara Bahrun.
"Benar itu suara Bahrun Naim," kata Jibriel kepada CNNIndonesia.com, kemarin.
Sejak awal kejadian teror Jakarta, kata Jibriel, dia sudah menduga Bahrun bukan dalang dari peristiwa yang menewaskan delapan orang dan melukai 26 orang tersebut.
“Saya pernah mengikuti perdebatan soal khilafah ISIS yang melibatkan Bahrun. Ia adalah figur orang yang menghormati orang lain. Beliau (Bahrun Naim) bukan dalang pelaku teror di Thamrin,” kata Jibriel yang pernah kenal dekat dengan Bahrun.
(sip)