Jakarta, CNN Indonesia -- Istana Kepresidenan memperketat pengamanan menyusul aksi teror di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat pekan lalu.
Di pintu masuk samping yang terletak di Jalan Veteran, tepat di pelataran belakang Istana Negara, terpasang dua buah pintu dan mesin pemindai logam komplet.
Tak hanya itu, di sisi pemindai logam juga nampak personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berseragam lengkap dengan senjata laras panjang jenis MP5SD dan Pistol jenis FN. Keduanya berdiri menjaga area tersebut.
Setelah melewati pemindai ini, para tamu yang datang ke kompleks tempat Presiden Joko Widodo berkantor ini masih akan melewati serangkaian pengamanan di pintu pengamanan. Di sana, tamu akan berjalan melewati pemindai logam lain yang juga dijaga ketat oleh sejumlah Paspampres.
Ketika ditanya soal pengamanan yang tak biasa ini, Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki berpandangan bahwa pengamanan Istana Kepresidenan memang sedang diperketat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira memang diperketat. Jadi wajar saja," ujar Teten, Senin (18/1).
Sebelum adanya teror di kawasan Thamrin, demi alasan keamanan, para tamu umum biasanya memasuki pintu masuk di Jalan Majapahit. Di sana, mereka harus meninggalkan tanda pengenal resmi.
Sementara tamu pejabat, seperti menteri dan pimpinan lembaga setingkat menteri, harus masuk melalui pintu masuk di Jalan Veteran.
Baik tamu umum maupun tamu pejabat kemudian wajib melewati pintu keamanan untuk bisa memasuki Kompleks Istana Kepresidenan.
(sur)