Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak ingin nyawa pekerja yang mencari uang di Jakarta hilang begitu saja karena kelalaian di tempat mereka bekerja. Oleh sebab itu, Ahok ingin perusahaan lebih tegas agar keselamatan kerja bisa lebih ditingkatkan.
Ketegasan yang dimaksud Ahok merujuk kepada perbaikan infrastruktur di kawasan-kawasan padat pekerja.
"Kita harus berani tegas. Jika memang disarankan untuk diganti atau diperbaiki ya harus dilakukan," kata Ahok saat ditemui di kawasan Gatot Subroto, Selasa (19/1).
Ahok menjelaskan pergantian infrastruktur pun mesti dilakukan dengan serius, termasuk aspek kontraktornya. Dia tidak mau kontraktor yang melakukan penggantian bukan berasal dari pemegang merek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, kata Ahok, banyak kematian akibat kecelakaan kerja dialami para pekerja lantaran perusahaan di mana mereka mencari nafkah lebih memilih menghemat dana untuk memperbaiki infrastruktur.
Maka dari itu, Ahok menegaskan jika memang harus diperbaiki maka perbaikan harus dilakukan oleh profesional.
"Pemerintah akan mendorong agar perbaikan harus oleh agen tunggal pemegang merek. Dia mengerti dan harus menjaga," katanya.
Perbaikan oleh agen tunggal pemegang merek itu, katanya, akan dilakukan bersama dengan pengusaha juga.
Berdasarkan data Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kanwil DKI Jakarta sepanjang tahun lalu, kasus kecelakaan kerja yang terjadi sebanyak 5.567 kasus. Sementara kecelakaan kerja sektor jasa konstruksi sebanyak 363 kasus.
Terkait dengan kecelakaan yang sudah terlanjur terjadi dan menyebabkan korban meninggal, Ahok meminta agar keluarga yang ditinggalkan tidak perlu khawatir karena Pemerintah Provinsi DKI memberikan santunan yang tidak sedikit.
"Keluarga yang ditinggalkan sudah mendapat jumlah uang yang cukup lumayan," ujar Ahok.