Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 1.119 orang pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) saat ini berada di tempat penampungan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka dievakuasi petugas dari Kabupaten Mempawah karena mendapat penolakan dari warga sekitar.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar Arianto, anggota kelompok tersebut sekarang berada di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Komando Daerah Militer XII/Tanjung Pura.
"Sampai tadi malam keseluruhan jumlah warga 1.119 jiwa yang berasal dari 318 kepala keluarga," kata Arianto kepada CNN Indonesia, Rabu (20/1).
Di tempat penampungan, para pengikut Gafatar ini menurutnya dalam kondisi baik. Berbeda dengan warga di Mempawah yang menolak mereka, tak ada protes keras pada pengikut Gafatar di ibu kota Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini kata Arianto, belum ada rencana detail pemulangan para pengikut Gafatar ini. Unsur pimpinan daerah dari mulai TNI, Polri dan Pemprov Kalbar baru akan menggelar rapat koordinasi seputar rencana pemulangan pengikut Gafatar ini ke daerah masing-masing.
"Tahap pertama evakuasi sudah dilakukan, tinggal menentukan langkah selanjutnya (pemulangan)," katanya.
Arianto memastikan, tidak ada anggota kelompok ini yang pulang ke daerah asal secara mandiri. Petugas Polri dibantu TNI memberikan pengamanan kepada mereka di tempat penampungan termasuk akan memfasilitasi pemulangan mereka ke daerah asal.
Penolakan dari warga Mempawah kepada pengikut Gafatar sudah menjurus ke arah anarkistis. Sejumlah tempat tinggal kelompok ini di Mempawah dibakar warga.
Namun aksi tersebut tak memakan korban karena pembakaran terhadi setelah anggota Gafatar dievakuasi petugas. Butuh waktu beberapa jam perjalanan untuk mengevakuasi anggota Gafatar dari Mempawah menuju Pontianak.
Situasi di Mempawah saat ini menurut Arianto juga dilaporkan kondisif karena kawasan yang dulu dihuni kelompok Gafatar sudah kosong.
(sur)