Polri Rahasiakan Komando Bahrun Naim di Serangan Thamrin

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 06:50 WIB
Polisi mengaku mendapat bukti adanya perintah langsung dari Bahrun untuk melaksanakan teror dari tempat-tempat yang digeledah usai peristiwa berdarah itu.
Kapolri Jendral Badrodin Haiti (kanan) didampingi Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan yakin Bahrun Naim jadi otak serangan Thamrin. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian menyebut Bahrun Naim, warga Indonesia yang menjadi petinggi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), memberi perintah langsung untuk melakukan serangan teror di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, pekan lalu.

Polisi mengklaim telah mengantongi bukti kuat keterlibatan Bahrun dalam peristiwa yang memakan empat korban jiwa dan menewaskan empat pelaku ini. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan menyebut ada pengakuan dari saksi-saksi yang memperkuat informasi intelijen Polri.

Ketika ditanyai apakah ada bukti fisik, apakah itu pesan tertulis atau sadapan percakapan, Polri enggan mengungkapkan. "Masih dirahasiakan," ujar Anton di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang jelas, kata Anton, ada perintah langsung dari Bahrun untuk melaksanakan teror. Dari tempat-tempat yang digeledah usai peristiwa berdarah itu, ditemukan bendera kelompok teror asal Timur Tengah itu. "Karena itu sudah dapat dipastikan ada keterlibatan ISIS," ujarnya.
Sumber CNNIndonesia.com bercerita soal adanya hubungan komunikasi antara pelaku teror dan Bahrun. Komunikasi itu terpantau medio Agustus 2015. Media komunikasi yang mereka lakukan melalui aplikasi Telegram.

Dia juga mengatakan Bahrun Naim mengepalai sedikitnya dua kelompok teror. Pertama, kelompok Solo yang diduga pimpinan Abu Jundi yang sudah tertangkap, dan kelompok Bekasi.

Namun belakangan ada pendapat lain dikemukakan oleh seseorang yang pernah dekat dengan Bahrun. Pengamat terorisme asal media Arrahmah yang juga bekas narapidana teroris, Muhammad Jibriel Abdul Rahman, menduga Afif, pelaku teror di Thamrin, melakukan aksinya atas inisiatif sendiri.

Dari perbincangan dengan teman-teman yang mengikuti kasus teror di Thamrin, Jibriel menduga garis komando besar kemungkinan bukan ada pada Bahrun Naim.
Pria yang yang diduga menjadi otak perencanaan teror tersebut memang pernah masuk ke dalam kelompok Aman Abdurahman yang diklaim sebagai amir Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) Asia Tenggara. Namun, setelah berbeda pandangan Bahrun memilih keluar dari kelompok tersebut.

"Beliau (Bahrun Naim) bukan dalang pelaku teror di Thamrin,” kata Jibriel.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan ada tiga tokoh warga Indonesia yang berpengaruh di kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka adalah Bachrumsyah, Abu Jandal dan Bahrun Naim.

Badrodin menyebut di antara ketiganya, Bahrun Naim adalah tokoh yang terkuat. Sementara yang terlemah adalah Abu Jandal. Karena itu, dia meyakini Bahrun adalah orang yang menjadi dalang teror Jakarta.
Informasi yang diperoleh CNNIndonesia.com juga menyebut ada kemungkinan Aman Abdurahman atau Santoso yang menjadi dalang teror. Santoso adalah Amir Mujahidin Indonesia Timur yang juga berafiliasi dengan ISIS.

Badrodin tegas menampik dugaan itu. Namun, ketika ditanyai apakah Bahrun berkomunikasi dengan Aman atau Santoso, Badrodin belum bisa memastikan. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER