Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti tetap yakin bahwa Bahrun Naim berada di balik serangan teror di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016, walalu Bahrun sempat mengirim bantahan lewat rekaman suara.
Badrodi berkata pihaknya telah memegang sejumlah bukti dan akan terus mencari bukti-bukti intinya.
“Bahrun ini bisa saja bantah, itu sah-sah saja, silahkan. Tapi bukti kami sudah pegang. Kalau dia merasa tidak tahu silakan datang Bahrun Naim ke sini,” ujar Badrodin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (19/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badrodin sejauh ini masih menduga kuat Bahrun adalah otak di balik teror yang menewaskan delapan orang termasuk empat pelaku teror dan melukai puluhan warga sipil.
Ia menegaskan semua anggota polisi yang menjadi korban serangan Thamrin saat ini sudah sadar semua. “Tadi saya datang menjenguk dan mereka sudah bisa bicara dan sadar,” kata Bahrodin.
Sebelumnya, Badrodin menjelaskan ada tiga tokoh warga Indonesia yang berpengaruh di kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka adalah Bachrumsyah, Abu Jandal dan Bahrun Naim.
Badrodin menyebut di antara ketiganya, Bahrun Naim adalah tokoh yang terkuat. Sementara yang terlemah adalah Abu Jandal.
Polri sedang mendalami jaringan komunikasi Bahrun di Indonesia. Ketika ditanyai apakah Bahrun berhubungan dengan Aman Abdurrahman atau Santoso alias Abu Wardah, Badrodin belum bisa memastikan.
Bahrun, yang kini berusia 32 tahun, saat ini diketahui berada di Suriah bersama dua istri dan anak-anaknya, sejak Februari 2015.
Baca juga:
Bahrun Naim, Kisah Penjaga Warnet Jadi Perekrut ISIS (adt)