Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang sempat disebut menjadi salah satu target ancaman teror di Thamrin pekan lalu membuat Pemerintah Provinsi DKI memperketat penjagaan di sekitar Balai Kota dan DPRD DKI Jakarta.
Kepala Biro Umum DKI Jakarta Agustino Dharmawan mengatakan pengamanan di Balai Kota sebenarnya sudah ditambah sejak November 2015. Namun, kata dia, hingga kini belum ada informasi valid perihal ancaman yang ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta.
Meski demikian sebagai langkah antisipasi, Biro Umum DKI telah menjalin komunikasi dengan kepolisian dan tentara untuk melakukan pengamanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kerja sama dengan TNI dan Polri untuk meningkatkan keamanan di Balai Kota," kata Agustino, Kamis (21/1).
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di kompleks Balai Kota, penjagaan oleh petugas keamanan tidak ada yang berubah, terutama sejak bom meledak di Thamrin pekan lalu.
Agustino pun enggan menyebut berapa jumlah personel TNI atau Polri yang diperbantukan di Balai Kota. Dia hanya mengatakan penjagaan di Balai Kota sudah diperketat.
Khusus untuk petugas pengamanan dalam (Pamdal) di Balai Kota, kata Agustino, ada 110 personel yang diminta berpatroli dan dibagi dalam tiga shift.
"Pagi 40 orang, siang 40 orang, dan malam 30 orang," ujar Agustino.
Ahok sebelumnya mengatakan sudah pernah mendapat ancaman teror sejak menjabat sebagau gubernur. Namun ia menyatakan tak takut dengan ancaman itu.
Menurut Ahok, hidup seseorang, termasuk dia, sudah diatur oleh Tuhan, mulai lahir hingga wafat. “Sudah dicatat, mau sampai kapan (hidupnya). Jadi berserah saja. Tuhanlah yang menentukan nasib kita semua," kata dia.
(agk)