Tamatnya Riwayat Rico, Pemimpin Sindikat Narkotik Berlan

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jan 2016 18:44 WIB
Rico yang tewas ditembak polisi disebut terlibat dalam jaringan kartel yang menguasai dan mengendalikan peredaran narkotik di dua wilayah di Jakarta.
Upaya penggerebekan narkotik diwarnai baku tembak antara polisi dan bandar narkoba. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rico Patikasih, penyerang polisi di Matraman, Jakarta Timur, kemarin tewas ditembak. Ia diduga terlibat dalam jaringan kartel yang menguasai dan mengendalikan peredaran narkotik di dua wilayah di Jakarta.

"Dia (Rico) menguasai peredaran narkoba di Berlan dan Tanah Tinggi," ujar Badrodin seperti dilansir Detikcom, Sabtu (23/10).

Rico juga disebut pimpinan sindikat jaringan narkotik. Dia, menurut Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto, berperan sebagai pengguna dan pengaman peredaran narkotik di wilayahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia (Rico) adalah pengguna dan orang yang mengamankan perdaran narkoba jaringan Berlan," ujar Eko.

Rico tewas diberondong timah panas aparat lantaran melawan dengan senjata api saat akan ditangkap. Pistol yang digunakan Rico merupakan milik Inspektur Satu Prabowo yang direbut saat penggerebekan Senin.

Usai tewas, jenazah Rico dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diautopsi. Paman Rico, Yosi Pattinama, mengatakan jenazah rencananya akan disemayamkan di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, untuk kemudian dibawa pulang ke Ambon.

Semasa hidupnya, Rico disebut warga sering mengancam, bahkan menganiaya setiap orang yang tidak memenuhi permintaannya.

Suyatni, penjual pulsa yang berada tak jauh dari lokasi tempat tinggal Rico, mengatakan pernah diancam. Kala itu Rico meminta sejumlah uang darinya untuk alasan tak jelas.

"Dia minta uang terus. Saya tidak tahan. Sampai-sampai saya pernah berantem sama dia," ujar Suyatni.

Rico merupakan salah satu orang yang menyerang polisi yang akan melakukan penggerebekan di rumah bandar narkotik di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur, Senin lalu.

Dalam peristiwa tersebut, seorang polisi dan informan tewas karena berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke sungai.
Lihat juga Fokus: Menyelisik 'Duet' Narkotik dan Teroris

(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER