Komnas HAM: Jessica Bercerita Dikasari dan Dihipnotis Polisi

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2016 16:15 WIB
"Ada hal-hal yang membuat Jessica tidak nyaman. Dia dipanggil dengan cara kasar. Katanya dia juga dihipnotis polisi," kata Komisioner Komnas HAM.
Jessica Kumala Wongso, sahabat mendiang Mirna, didampingi kuasa hukum mendatangi Kantor Komnas HAM di Menteng, Jakarta, Rabu 27 Januari 2016. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Siane Indriani membeberkan keluhan Jessica Kumala Wongso, sahabat mendiang Wayan Mirna Salihin, yang menilai telah dikasari dan dihipnotis oleh Kepolisian. Jessica bersama kuasa hukumnya, Yudi Wibowo Sukinto, mengadu pada Siane selama 1,5 jam di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (27/1).

"Ada hal-hal yang dialami Jessica membuatnya tidak nyaman. Dia dipanggil dengan cara kasar. Katanya dia juga dihipnotis polisi," kata Siane saat jumpa pers di kantornya. (Ikuti terus Fokus: SIAPA TERSANGKA KASUS MIRNA?)

Pada penjemputan pertama untuk pemeriksaan, ujar Siane, polisi datang ke rumah Jessica di daerah Sunter, Jakarta Utara, tanpa membawa surat tugas dan pemanggilan. Pada panggilan kedua Minggu malam, Jessica bercerita pada Siane bahwa keluarganya dicerca dengan nama-nama binatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak jelas siapa dan dari mana. Jessica ketakutan. Itu membuat dia dan keluarga malu karena seluruh tetangga menganggap seolah-olah Jessica tersangka pembunuhan dan membuat mereka syok," ucap Siane.
Terlebih saat pemeriksaan, Jessica merasa dihipnotis dengan pertanyaan-pertanyaan yang justru berkembang di media sosial. Siane mencontohkan, pertanyaan tersebut terkait merebaknya desas-desus hubungan cinta segitiga Jessica.

"Tidak ada (cinta segitiga). Jadi itu yang berhari-hari ditanyain soal hubungan. Kenapa polisi menanyakan yang ada di medsos?" kata Siane, menceritakan komplain Jessica.

Siane juga mengatakan, Jessica tak habis pikir polisi mempermasalahkan celana robek yang dibuang oleh asisten rumah tangganya.

"Dia bilang celana itu sudah lama dan sudah rapuh jadi ditaruh keranjang, pembantunya nanya itu dikemanain, katanya dibuang aja. Dibuangnya ke mana Jessica tidak tahu," ucap Siane.
Kepada Siane, Jessica juga mengaku tak bersalah. Hal ini sama dengan yang sempat dilontarkan kuasa hukumnya.

“Jessica depresi dan tadi ngobrol saja dengan Komnas HAM,” kata Yudi usai mendampingi kliennya di Kantor Komnas HAM.

Jessica dan Mirna merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sydney, Australia. Jessica lulusan desain grafis dari kampus itu.

Menurut Yudi, Jessica tinggal di Australia sejak 2008 dan selama itu jarang pulang ke Indonesia sebab orang tuanya pun menetap di Australia dari tahun 2005.

Jessica baru pulang ke Indonesia pada 5 Desember 2015 untuk mencari pekerjaan. “Dia mungkin karena merasa desainer grafis lebih banyak dibutuhkan di Indonesia ketimbang di Australia,” ujar Yudi.
Saat itulah dia, Mirna, dan Hani saling komunikasi dan membuat janji untuk bertemu.

Pertemuan pertama Jesssica dan Mirna di Indonesia, kata Yudi, berlangsung 12 Desember 2015. Saat itu Mirna bersama suaminya. Mereka bertiga bertemu di sebuah restoran.

Pertemuan pertama berlanjut dengan pertemuan kedua yang berlangsung di Restoran Olivier, Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta.

Olivier, menurut Yudi, merupakan tempat yang ditentukan oleh Mirna, bukan Jessica. “Katanya Mirna biasa nongkrong di situ. Jessica enggak tahu tempat-tempat di Indonesia.”

Di Olivier, Jessica tiba lebih dulu dibanding Mirna dan Hani. Ia tiba diantar sang ayah dua jam sebelum waktu yang ditentukan untuk bertemu.

Jessica lalu memesankan minuman es kopi vietnam untuk Mirna sesuai permintaan Mirna, dan cocktail serta fashioned fazerac untuk dia dan Hani.

Namun baru seteguh meminum kopi vietnam itu, Mirna merintih kesakitan, kejang, kolaps, dan tak tertolong. Hasil uji laboratorium forensim Mabes Polri menunjukkan kopi Mirna telah dibubuhi sianida tiga gram –dosis yang bisa membunuh lima orang sekaligus.
(sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER