Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tubagus Hasanudin dan politikus Golkar Meutya Viada Hafid resmi menjabat Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR. Keduanya ditetapkan sebagai pimpinan Komisi I oleh Wakil Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPR Fadli Zon.
"Apakah pergantian Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Golkar yang semula (dijabat) Tantowi Yahya menjadi Meutya Hafid, dan dari unsur Fraksi PDIP Tubagus Hasanudin dapat disetujui?" ujar Fadli Zon melontarkan pertanyaan di ruangan rapat Komisi Pertahanan DPR, Jakarta, Senin (1/2).
"Setuju," jawab 27 anggota Komisi Pertahanan yang hadir saat itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan disetujuinya hal ini, maka selesai tugas kami," kata Fadli Zon sembari mengetuk palu tanda sahnya Tubagus Hasanuddin dan Meutya Hafid menjadi pemimpin komisi.
Dengan masuknya dua pemimpin baru Komisi I ini, maka jajaran pimpinan Komisi Pertahanan DPR saat ini adalah Mahfudz Siddiq (PKS) sebagai Ketua, dan Asril Tanjung (Gerindra), Hanafi Rais (PAN), Tubagus Hasanudin (PDIP) serta Meutya Hafid (Golkar) sebagai Wakil Ketua.
Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq menyambut baik susunan baru kepemimpinan di komisinya, terutama dengan bergabungnya Meutya Hafid.
"Baru kali ini, setelah tiga periode, Komisi I memiliki pemimpin yang diwakili perempuan. Semoga memberi suasana baru," kata Mahfudz.
Pergantian pimpinan Komisi I dari Meutya Hafid ke Tantowi Yahya termaktub dalam Surat Keputusan Fraksi Golkar Nomor SJ.00 708/FPG/DPR RI/I/2016 yang ditandatangani Setya Novanto selaku Ketua Fraksi Golkar pada 21 Januari 2016.
Tantowi kini menjadi anggota Komisi Pertahanan dan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP). Ia tak hadir dalam penetapan pimpinan baru Komisi I itu.
"Sedang berada di Bandung," ujar Tantowi saat dikonfirmasi.
Sementara penunjukkan kembali Tubagus Hasanuddin sebagai Wakil Ketua Komisi I seperti pada DPR periode sebelumnya, sesuai dengan Surat Keputusan Fraksi PDIP bernomor 23/F-PDIP/DPR-RI/I/2016 yang ditandatangani Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto.
Kehadiran Hasanuddin di jajaran pemimpin Komisi I ialah untuk mengisi kursi pimpinan alat kelengkapan dewan yang menjadi jatah Koalisi Indonesia Hebat.
Sebelumnya, kursi pimpinan Komisi I hanya berjumlah empat yang seluruhnya diisi oleh Koalisi Merah Putih. Namun pada 17 November 2014, KIH dan KMP sepakat menambah satu kursi pimpinan di setiap alat kelengkapan dewan yang diberikan untuk KIH.
(agk)