Penjual Organ Minta Donornya Cari Korban Baru

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 02 Feb 2016 20:34 WIB
Tersangka diminta mencari korban baru dengan imbalan Rp10 juta. Sementara korban baru dijanjikan uang sebesar Rp80 juta untuk mendonorkan ginjal.
Ilustrasi Donor Organ Tubuh. (Thinkstock/Hemera Technologies)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara para tersangka kasus dugaan penjualan organ ginjal di Badan Reserse Kriminal Polri, Osner Johnson Sianipar, menyebut kliennya meminta para pendonor untuk mencari korban baru.

"Ada sebagian yang diminta (cari korban), ada sebagian yang dari mulut ke mulut. Karena motif ekonomi, banyak yang tergiur," kata Osner di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (2/2).

Hal yang sama terjadi pada dua tersangka, DD dan AG. Kedua tersangka itu pun pada awalnya adalah pendonor yang direkrut oleh tersangka lainnya, HR.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hidup dengan satu ginjal, kedua tersangka diminta HR untuk mencari korban baru dengan imbalan Rp10 juta. Sementara korban baru dijanjikan uang sebesar Rp80 juta untuk mendonorkan ginjalnya.

Kata Osner, DD dan AG mendonorkan ginjalnya dan mencari korban baru lantaran tidak mengetahui tindakan tersebut melanggar hukum. "Mereka kira itu demi kebaikan, karena ada orang sakit butuh ginjal, didonorkan seperti donor darah kan tidak masalah."

Osner tidak menjelaskan ada berapa orang donor yang diminta tersangka mencari korban baru. “Tapi pasti ada yang menyampaikan itu dari mulut ke mulut,” ujarnya.

Kepala Subdirektorat III Tindak Pidana Umum Komisaris Besar Umar Fana, ketika dihubungi CNNIndonesia.com, belum bisa memastikan kebenaran pernyataan Osner. Begitu pula ketika ditanya apakah para korban yang kemudian mencari korban baru bisa ditetapkan sebagai tersangka.

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Suharsono mengatakan polisi sudah menemukan dan memeriksa 10 dari 15 korban di Jawa Barat.

"Masih dilakukan pengembangan apakah ada korban lagi, atau pihak kelompok (pelaku), seandainya nanti disimpulkan itu adalah sindikat," kata Suharsono. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER