Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Riau Idrus Marham menyatakan, akan maju dalam bursa calon ketua umum pada gelaran Munas mendatang.
"Saya selaku salah seorang kader menyatakan akan maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar ke depan," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (4/2).
Idrus menjelaskan, dirinya merasa terpanggil atas kondisi Golkar yang dilanda konflik internal lebih dari setahun. Dia berjanji akan memastikan kebangkitan Golkar jika terpilih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang saya lakukan nanti bila terjun dan terpilih, saya akan ambil langkah-langkah konkret untuk pastikan Golkar bangkit," ucap Idrus.
Mantan anggota DPR ini menuturkan, calon ketua umum Golkar mendatang harus memiliki sebuah keberanian serta mampu mencerminkan konsep dan doktrin partai, yakni kekaryaan.
Selain itu, Idrus mengatakan dirinya akan mengedepankan integritas, konsep dan panduan ideologi partai, disamping memenuhi unsur syarat maju menjadi pemimpin Golkar yaitu, prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela.
Meski sebelumnya sempat menyatakan tidak maju, Idrus berkata hal itu karena sebagai sekretaris jenderal (sekjen), dia merasa tidak etis untuk maju.
"Tapi karena Aburizal Bakrie dan Agung Laksono tidak akan maju, maka saya selaku sekjen sudah etikanya menyatakan siap maju," kata Idrus.
Bendahara Umum Partai Golkar hasil Munas Riau, Setya Novanto belum memikirkan pencalonan dirinya untuk maju menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin di masa mendatang.
Meski demikian, Setya mengisyaratkan siap jika diusung dan dicalonkan menjadi calon ketua umum Partai Golkar berikutnya. Sebagai petugas partai, Setya mengaku akan menjalankan tugas yang diberikan kepadanya.
"Kalau memang dipercayakan, tentu semuanya ini saya kan petugas partai, jadi apapun yang ditugaskan, selalu siapkan yang terbaik," kata Setya.
Sejumlah nama sudah digadang akan masuk bursa calon ketua umum Partai Golkar pada Munas berikutnya.
Nama-nama itu adalah, Airlangga Hartanto, Setya Novanto, Syahril Limpo, Fadel Muhammad, Zainudin Amali, Gusti Iskandar, Indra Bambang Utoyo, Aziz Syamsudin, Ade Komarudin, Agus Gumiwang, Priyo Budi Santoso dan Idrus Marham.
(rdk)