Adhyaksa Dault Kumpulkan 90 Ribu KTP untuk DKI I

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Jumat, 05 Feb 2016 14:23 WIB
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menyatakan kesiapannya bertarung dengan Ahok dalam bursa pencalonan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Adhyaksa Dault siap bertarung di DKI I (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menyatakan kesiapannya maju dalam bursa pencalonan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Ketua Kwartir Nasional Pramuka itu siap bertarung di Ibu Kota meski belum mendapat dukungan dari partai politik.

Maju sebagai calon independen menjadi pilihan yang mesti ditempuh oleh Adhyaksa. Dia mengikuti jejak Gubernur petahana DKI Basuki Tjahaja Purnama yang belum mendapat pinangan resmi dari partai politik.

"Walaupun sampai hari ini belum ada partai, tapi saya maju," kata Adhyaksa usai membahas Pramuka dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/2).
Adhyaksa mengakui popularitasnya kalah jauh jika dibandingkan dengan Ahok, sapaan Basuki. Namun dia melihat celah elektabilitas masih memberi peluang untuk bersaing dengan petahana yang menjadi kandidat unggulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti juga Ahok, Adhyaksa kini sudah mulai mengumpulkan kartu tanda penduduk teman dan koleganya. Penggalangan KTP itu menjadi amunisi awal bagi Adhyaksa untuk bersaing memperebutkan kursi DKI I.

"KTP baru 90 ribu-an. Masih kalah jauh lah dengan Ahok," kata Adhyaksa.
Managing Director Cyrus Network Eko David Afianto melihat kehadiran Adhyaksa Dault dalam konstelasi Pilkada DKI Jakarta mendapat dukungan yang cukup melesat. Namanya langsung menduduki posisi empat, dengan jarak yang tidak jauh dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Data itu diperoleh dari hasil survei yang dilakukan Cyrus pada 27 Oktober hingga 1 November 2015. Saat diuji dalam simulasi 23 nama, Adhyaksa mendapatkan angka 6,7 persen, hanya terpaut 2,4 persen dari Risma yang memperoleh angka 9,1 persen.

Sementara di peringkat kedua ada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil Ridwan Kamil dengan angka 15,9 persen. Sedangkan Ahok masih memimpin dengan perolehan angka sebesar 40,7 persen.

Eko menilai Adhyaksa dipilih karena dirinya merupakan mantan pejabat publik di level nasional, memiliki jejaring pendukung yang solid, dan selama ini banyak beraktivitas di Jakarta sehingga memudahkan bersosialisasi dengan warga.

Dari sisi popularitas, Adhyaksa baru mengantongi angka 56 persen. Sementara Ridwan dan Risma mengalami peningkatan yang cukup tajam. Jika sebelumnya popularitas keduanya berkisar 73 persen dan 74 persen, tapi kini melonjak mencapai angka 81 persen dan 80 persen.
(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER