Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meyakini kawasan Ibu Kota tak akan tergenang oleh banjir meski wilayah Ibu Kota diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi dalam beberapa hari ke belakang.
Ahok, sapan Basuki, menyatakan saat ini setidaknya ada 1.086 saluran penghubung yang tersebar di seluruh penjuru DKI Jakarta. Semua saluran tersebut terus diupayakan berjalan dan bersih dari sampah agar tidak muncul genangan ataupun banjir di Jakarta.
"Teorinya adalah usahakan air tersebar merata, jadi 1086 saluran penghubung harus jalan dan bersih," kata Basuki saat ditemui di Taman Jagakarsa, Selasa (9/2).
Ahok menjelaskan tahun 2016 ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyelesaikan pembangunan tanggul di wilayah utara dan timur agar jika laut pasang banjir tak menggenangi Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena tanggul di kawasan utara belum selesai, pompa belum berjalan dengan baik, dan kondisi laut sedang pasang maka genangan air di utara tak bisa dihindari. "Tahun ini memang kami masih menghadapi masalah hujan dan bersamaan dengan pasang air laut," kata Ahok.
"Karena tanggul belum siap dan pompa belum berfungsi maka bisa agak lama (air surut)," lanjut dia.
Ahok menegaskan saat ini sudah banyak wilayah di Jakarta yang dahulu banjir tapi sekarang sudah tidak lagi. Dia mencontohkan dengan pura umat Hindu di kawasan Rawamangun serta kawasan Cawang yang sekarang dilaporkan sudah tidak mengalami genangan.
Ahok menyatakan Pemprov DKI saat ini terus mengupayakan agar saluran penghubung yang ada bisa tersambung satu sama lain.
Oleh sebab itu dia menargetkan Maret atau April 2016 alat berat untuk menembus saluran yang ditutupi semen bisa diberikan ke kelurahan-kelurahan.
"Yang belum terhubung adalah saluran yang ditutupi semen, kami harap Maret atau April akan datang breaker (alat berat) di kelurahan," ujar Ahok.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tampaknya sudah siap untuk menghadapi puncak musim hujan yang menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika akan terjadi di akhir Januari 2016 dan awal Februari 2016. Salah satu persiapan yang ditunjukkan adalah dengan membenahi pompa-pompa air yang ada.
Kepala Dinas PU Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan setidaknya di Jakarta ada lebih dari 400 pompa air yang siap digunakan untuk menghadapi potensi banjir. 400 lebih pompa tersebut terdapat di lima Kota Administrasi yang ada di Jakarta.
"Jumlahnya saya hitung ada 453 pompa air, ditambah 150 rumah pompa yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta," kata Teguh.
Teguh menjelaskan pompa-poma tersebut tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari kecil, sedang, hingga besar. Dia pun menambahkan bahwa hampir seluruh pompa tersebut bisa digunakan dan tak ada masalah kerusakan.
(gil)