Bareskrim Sebut Korban Perdagangan Ginjal Jadi 30 Orang

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 09 Feb 2016 18:50 WIB
Korban kasus perdagangan ginjal bertambah dari jumlah korban sebelumnya, sehingga totalnya menjadi sekitar 30 orang.
Petugas Bareskrim Mabes Polri membawa satu box berisi dokumen seusai melakukan penggeledahan terkait kasus perdagangan ginjal di Paviliun Kencana RSCM. Jakarta, Kamis, 4 Februari 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Unit Tindak Pidana Perdagangan Orang Bareskrim Mabes Polri Ajun Komisaris Besar Arie Darmanto menyebutkan bahwa korban kasus perdagangan ginjal bertambah dari jumlah korban sebelumnya, sehingga totalnya menjadi sekitar 30 orang.

"Data kami dan pengakuan tersangka itu masih 15 orang, tapi kami dapatkan dari tim di lapangan itu hampir mencapai 30 orang," ujar Arie di Balai Media dan Informasi Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/2).

Dengan bertambahnya jumlah korban yang cukup signifikan ini, lanjut Arie, pihaknya akan menggali terus informasi baru, termasuk soal keterkaitan dengan tiga tersangka yang ditangkap sebelumnya.

"Kami akan terus cari informasi-informasi ini, apakah semua itu terkait dengan tiga tersangka tersebut atau bukan. Harap maklum dan sabar, fokus kami sekarang klarifikasi dokumen yang terkait," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Bareskrim Polri membeberkan inisial tiga rumah sakit yang digunakan oleh tersangka penjual ginjal dalam menjalankan aksinya.

"Rumah sakitnya C, AW dan C di Jakarta semua," kata Kepala Bagian Analisis dan Evaluasi Komisaris Besar Hadi Ramdani.

Hadi mengatakan, korban diperiksa di rumah sakit C, kemudian dirujuk ke AW. Setelah itu, dia dioperasi di rumah sakit C yang lain.

Menurut Hadi, penyidik sudah bekerjasama dengan pihak rumah sakit dan memeriksa dokter-dokternya. Berdasarkan pemeriksaan itu, polisi menyimpulkan tidak ada keterlibatan rumah sakit dalam kasus dugaan penjualan ginjal ini.

"Semua kami cek. Sementara karena itu untuk kesehatan, tidak ada kejanggalan. Mereka melakukan sesuai prosedur. Tidak ada dugaan (terlibat)," kata Hadi.

Hadi tak menutup kemungkinan ada penetapan tersangka baru dalam kasus ini. Saat ini penyidik masih memeriksa saksi-saksi untuk terus mendalami keterlibatan pihak lain.

Hingga kini baru ada tiga tersangka yang ditetapkan, yaitu HR, DD dan AG. HR berperan sebagai penghubung dengan rumah sakit, sementara dua orang lainnya berperan sebagai pencari korban.

Dari para tersangka, penyidik menyita sejumlah barang bukti seperti dua telepon genggam, satu buku tabungan, satu kartu debit dan satu kartu kredit, serta komputer dan dokumen-dokumen. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER